dc.description.abstract | Penyakit antraknosa merupakan salah satu penyakit penting pada cabai merah dan dapat menurunkan produksi 50% sampai 100%. Penyakit ini disebabkan oleh Colletotrichum capsici (Syd) E.J.Butler & Bisby dan Colletotrichum gloeosporioides Pens. Pengendalian yang biasa banyak dilakukan oleh petani saat ini adalah menggunakan fungisida secara intensif. Sejak tahun 1970-an kompos telah digunakan untuk mengendalikan penyakit yang disebabkan oleh patogen tular tanah, tetapi belum banyak penelitian terhadap patogen di atas permukaan tanah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian pupuk kompos terhadap ketahanan cabai terhadap penyakit antraknosa.
Tanah yang digunakan berasal dari daerah Ciapus Kabupaten Bogor, yang termasuk ke dalam jenis tanah regosol. Perlakuan meliputi 4 formula kompos yaitu formula kompos 1 (F1), 2 (F2), 3 (F3), dan 4 (F4), serta kontrol (tanpa pemberian kompos). Pengujian inokulasi dilakukan dengan cara menyuntik bagian pangkal dan ujung buah hasil panen dari masing-masing perlakuan dengan suspensi konidia C. gloeosporioides. Buah dianggap terinfeksi apabila ukuran diameter bercak yang ditimbulkan ≥ 4 mm. Penelitian dilakukan dengan menggunakan rancangan acak lengkap, dan data dianalisis dengan menggunakan program Statistical Analysis System (SAS).
Pada formula kompos F4 memperlihatkan kejadian penyakit dan diameter kerusakan buah terkecil, sedangkan kontrol menunjukkan kejadian penyakit dan diameter kerusakan buah terbesar. Formula kompos F2 & F4 mempunyai keragaman koloni dan morfologi mikroba (cendawan & bakteri) yang paling banyak sedangkan kontrol mempunyai keragaman koloni dan morfologi mikroba (cendawan & bakteri) yang paling sedikit. Kompos formula F1 dan F4 memberikan harapan untuk menekan penyakit dan memperbaiki produksi tanaman... | id |