Show simple item record

dc.contributor.advisorPurnamadewi, Yeti Lis
dc.contributor.authorAidiyah, Sofri
dc.date.accessioned2024-02-01T07:32:36Z
dc.date.available2024-02-01T07:32:36Z
dc.date.issued2005
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/137201
dc.description.abstractKabupaten Wonosobo merupakan salah satu sentra industri kecil di Propinsi Jawa Tengah. Pembangunan ekonomi lebih diarahkan pada pembangunan yang bertumpu pada usaha mikro, kecil, menengah, dan koperasi dengan mendasarkan pada mekanisme pasar dan berbasis pada sumberdaya alam, sumberdaya manusia yang produktif dan mandiri. Dalam bidang industri, pembangunan lebih diprioritaskan pada industri kecil yang berbasis agro. Fenomena industri kecil yang terjadi di Wonosobo antara lain sumbangan terhadap PDRB rendah bahkan paling kecil, tingkat pertumbuhan menurun drastis meskipun persentasenya masih yang terbesar, di lain pihak serapan tenaga kerja dan pemasarannya sudah membaik. Dengan demikian strategi pengembangan industri kecil di Wonosobo perlu ditinjau kembali. Penelitian ini bertujuan untuk (1) mengkaji apakah sektor industri kecil dapat dijadikan sebagai sektor basis, (2) menganalisis peranan sektor industri kecil terhadap kesempatan kerja dan peningkatan pendapatan (3) mengidentifikasi tingkat lokalisasi (penyebaran) dan spesialisasi industri kecil serta mengidentifikasi industri kecil apa yang dapat diprioritaskan, dan (4) menganalisis dampak sektor industri kecil terhadap pembangunan wilayah. Penelitian ini dilaksanakan di Kabupaten Wonosobo Propinsi Jawa Tengah pada bulan Februari Juli 2005. Data yang digunakan adalah data sekunder berupa data time series selama lima tahun yaitu tahun 1999-2003 yang diperoleh dari Badan Pusat Statistik (BPS), Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Koperasi (Diperindagkop), Badan Perencanaan Daerah (Bapeda), Badan Perencana Keuangan Daerah (BPKD), Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi, serta instansi lain yang terkait. Metode analisis yang digunakan adalah Model Basis Ekonomi (LQ Location Quotient), Analisis Surplus Pendapatan dan Tenaga Kerja, Analsis Kuosien Lokalisasi, Analisis Kuosien Spesialisasi, Analisis Prioritas, Koefisien Pengganda, dan Analisis Elastisitas Pertumbuhan. Dari hasil analisis nilai LQ industri kecil dengan indikator pendapatan pada sebagian besar kecamatan di Kabupaten Wonosobo, industri kecil makanan, minuman, dan tembakau (31) menjadi sektor basis, kemudian industri tekstil pakaian jadi dan kulit (32) menjadi sektor basis terbanyak kedua, serta industri kayu, bambu, rotan, rumput dan sejenisnya termasuk perabot (33) terbanyak ketiga. Dalam lima tahun terakhir nilai LQ pada masing-masing industri kecil ini cenderung berubah. Nilai LQ terbesar terdapat di Kecamatan Kepil. Berdasarkan hasil perhitungan nilai LQ industri kecil dengan indikator tenaga kerja pada sebagian besar kecamatan di Kabupaten Wonosobo, industri kecil makanan, minuman, dan tembakau (31) menjadi sektor basis, kemudian industri industri pengolahan lainnya (39) menjadi sektor basis terbanyak kedua, serta industri tekstil, pakaian jadi, dan kulit (32) terbanyak ketiga. Dalam lima tahun terakhir nilai LQ pada masing-masing industri kecil ini cenderung berubah. Besarnya surplus pendapatan pada masing-masing kecamatan di Kabupaten Wonosobo dalam lima tahun terakhir bernilai positif dan berubah tiap tahunnya. Nilai surplus yang positif ini menunjukkan bahwa sektor basis industri kecil tersebut telah mampu memenuhi kebutuhan masyarakatnya dan mempunyai surplus yang dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan dari sektor non basis. Surplus pendapatan tertinggi..dstid
dc.language.isoidid
dc.publisherIPB Universityid
dc.subject.ddcPembangunan wilayahid
dc.subject.ddcJawa Tengahid
dc.subject.ddcWonosoboid
dc.titlePeranan industri kecil dalam pembangunan wilayah di Kabupaten Wonosobo Propinsi Jawa Tengahid
dc.typeUndergraduate Thesisid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record