Agricultural Productivity Gap and Convergence in Asia: A Spatial Analysis
Date
2023-12-18Author
Latifah, Zukha
Hakim, Dedi Budiman
Ampofo, Akwasi
Metadata
Show full item recordAbstract
The agricultural productivity gap worldwide has long been an unresolved issue and has attracted the attention of many scholars to explore the possibilities of agricultural productivity convergence. This study aims to examine the dynamics of the agricultural productivity gap in 17 Asian countries from 1999 to 2019 and investigate its conditional convergence. By using the Theil coefficient concentration index, it is evident that the majority of the agricultural productivity gap stems from the differences between group income class classification rather than within the group, with a decreasing trend towards the end of the period. Meanwhile, by incorporating Geographically Weighted Panel Regression (GWPR) to obtain both global and local models, the results indicate support for the hypothesis of conditional convergence for all countries yet with a very slow pace. Agricultural mechanization is seen to drive agricultural productivity growth, with a more significant effect on lower-income countries while crises have been proven to adversely impact the majority of lower income countries. Export of agricultural product contribute to the agricultural productivity growth only in Indonesia, Malaysia, Philippines, Cambodia, and Vietnam, while there is no evidence of the role of increasing human development index and agricultural producer price to the growth. Kesenjangan produktivitas pertanian secara global telah lama menjadi masalah yang belum terselesaikan dan menarik perhatian banyak akademisi untuk memprediksi kemungkinan terjadinya konvergensi produktivitas. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji dinamika kesenjangan produktivitas pertanian di 17 negara Asia dari tahun 1999 hingga 2019 dan menyelidiki konvergensi kondisionalnya. Dengan menggunakan indeks konsentrasi koefisien Theil, terlihat jelas bahwa sebagian besar kesenjangan produktivitas pertanian berasal dari perbedaan antar kelompok kelas pendapatan daripada perbedaan negara dalam satu kelompok pendapatan yang sama. Sementara itu, dengan memasukkan Geographically Weighted Panel Regression (GWPR) untuk mendapatkan model global dan lokal, hasil penelitian menunjukkan dukungan terhadap hipotesis konvergensi kondisional untuk semua negara, namun dengan kecepatan yang sangat lambat. Mekanisasi pertanian terlihat mendorong pertumbuhan produktivitas pertanian, dengan pengaruh yang lebih signifikan terhadap negara-negara berpenghasilan rendah, sementara krisis terbukti berdampak buruk bagi sebagian besar negara berpenghasilan rendah. Ekspor produk pertanian berkontribusi terhadap pertumbuhan produktivitas pertanian hanya di Indonesia, Malaysia, Filipina, Kamboja, dan Vietnam, sementara tidak ada bukti peran peningkatan indeks pembangunan manusia dan harga produsen pertanian terhadap pertumbuhan.
Collections
- MT - Economic and Management [2971]