Show simple item record

dc.contributor.advisorSyaukat, Yusman
dc.contributor.authorHasanah, Florin
dc.date.accessioned2024-02-01T03:22:52Z
dc.date.available2024-02-01T03:22:52Z
dc.date.issued2004
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/137085
dc.description.abstractKebutuhan lahan di kawasan perkotaan semakin meningkat sejalan dengan pertumbuhan penduduk dan tujuan kegiatan sosial ekonomi yang menyertainya. Peningkatan kebutuhan lahan ini merupakan implikasi dari semakin beragamnya fungsi di kawasan perkotaan yang disebabkan oleh keunggulannya dalam hal ketersediaan fasilitas dan kemudahan aksesbilitas sehingga mampu menarik kegiatan perekonomian. Salah satu fungsi Kota Bogor, yaitu sebagai pusat pelayanan Kabupaten Bogor tentu membutuhkan prasarana dan sarana yang memadai, seperti jalan, transportasi, fasilitas komunikasi, listrik, kawasan pemukiman, dan fasilitas transaksi. Untuk memenuhi kebutuhan tersebut menyebabkan peningkatan permintaan terhadap lahan. Di sisi lain ketersediaan lahan bersifat tetap dan terbatas, sehingga terjadi persaingan dalam memperoleh lahan terutama terhadap lahan yang berlokasi strategis di pusat-pusat kota, seperti kawasan pasar, terminal, perkantoran, dan kawasan pemukiman. Hal ini menimbulkan konsekuensi terjadinya peningkatan harga lahan dan persaingan antar penggunaan lahan dengan intensitas yang semakin tinggi. Kota bogor merupakan wilayah yang berpotensi dikunjungi oleh pendatang dari luar Kota Bogor. Hardjomartojo (1993) menyatakan bahwa Kota Bogor merupakan daerah yang memiliki fungsi, sebagai: (1) daerah Hinterland Jakarta, (2) daerah pemukiman bagi para pendatang, (3) kota peristirahatan dan tujuan wisata, (4) daerah yang memiliki topografi berbukit dan bergunung. Adapun sebutan untuk Kota Bogor ini sebagai "Kota Sejuk dan Nyaman", "Kota Hijau", dan jumlah polusi yang relatif lebih rendah dibandingkan dengan kota tetangga seperti Jakarta, akan semakin menarik jumlah pendatang untuk memilih Kota Bogor sebagai tempat bermukim atau tempat tinggal maupun bekerja. Dengan banyaknya pendatang untuk bermukim maka akan berpengaruh terhadap peningkatan jumlah permintaan terhadap lahan pemukiman. Penelitian ini dikhususkan di Kecamatan Tanah Sareal Kotamadya Bogor, dimana dalam rencana penggunaan lahan hingga tahun 2012 masih didominasi oleh penyediaan lahan untuk perumahan (bagian dari pemukiman) meliputi luas 1.136,03 ha Dengan akan semakin meningkatnya kebutuhan akan lahana pemukiman, maka perlu diketahui faktor-faktor apa saja yang dapat mempengaruhi harga lahan pemukiman pada saat ini. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi karakteristik umum penjual lahan dalam penetapan harga lahan, engidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi penjual dan proses transaksi lahan berdasarkan kelembagaan yang digunakan, menganalisis dan mengidentifikasi aktor-faktor yang mempengaruhi harga lahan pemukiman secara statistika. ...id
dc.language.isoidid
dc.publisherIPB Universityid
dc.subject.ddcLahan pemukimanid
dc.subject.ddcHargaid
dc.subject.ddcJawa Baratid
dc.subject.ddcBogorid
dc.titleFaktor-faktor yang mempengaruhi harga lahan pemukiman di Kecamatan Tanah Sereal, Kota Bogorid
dc.typeUndergraduate Thesisid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record