Show simple item record

dc.contributor.advisorS. Ketaren
dc.contributor.advisorDjumarman
dc.contributor.authorLibrianto, Bowo Yogo
dc.date.accessioned2024-02-01T02:42:59Z
dc.date.available2024-02-01T02:42:59Z
dc.date.issued2004
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/137069
dc.description.abstractIndonesia dikenal sebagai salah satu negara penghasil rempah-rempah terbesar di dunia. Pala (Myristica fragrant Houtt) adalah salah satu jenis rempah- rempah yang banyak digunakan oleh masyarakat dunia dalam kehidupan sehari- hari antara lain: sebagai bumbu masak, obat-obatan, manisan buah pala dan ramuan kosmetika. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mendapatkan metode dan perlakuan yang paling tepat untuk mengekstraksi oleoresin pala dari ampas penyulingan minyak pala. Diharapkan dari hasil penelitian ini diperoleh informasi mengenai umur simpan ampas dan nisbah ampas dengan pelarut yang menghasilkan rendemen dan mutu oleoresin yang baik sehingga dapat meningkatkan nilai guna ampas pala. Pada penelitian pendahuluan dilakukan analisa karakteristik ampas pala, pemilihan jenis pelarut (heksan, etanol, benzen), dan penentuan suhu optimal (25°C, 45°C, 60°C). Hasil karakterisasi ampas pala adalah sebagai berikut: kadar air (16.8%), kadar lemak (24.88%), kadar abu (0.5%), kadar protein (12.24%) dan kadar serat (41.98%). Dari hasil ekstraksi pendahuluan dapat ditentukan bahwa ekstraksi pada penelitian lanjutan menggunakan pelarut heksan dan suhu 45°C karena menghasilkan rendemen oleoresin tinggi dan jumlah kehilangan pelarut rendah. Penelitian lanjutan menerapkan dua faktor perlakuan yaitu faktor umur simpan ampas dengan tiga taraf, hari pertama, hari ke-14 dan hari ke-28, serta faktor nisbah ampas dengan pelarut dengan empat taraf, 1:2, 1:3, 1:4, dan 1:5. Ekstraksi oleoresin pala dilakukan dengan menggunakan metode perkolasi. Analisa oleoresin dilakukan terhadap rendemen, kadar minyak atsiri, bobot jenis, indeks bias, kadar abu, bilangan iod, bilangan asam, bilangan penyabunan, dan analisa jenis asam lemak dengan metode kromatografi gas. Karakteristik oleoresin yang dihasilkan mempunyai nilai rata-rata: rendemen 3.03 persen, kadar minyak atsiri 4.86 persen, bobot jenis 0.8593, indeks bias 1.490, kadar abu 0.03 persen, bilangan iod 21.19, bilangan asam 7.22 dan bilangan penyabunan 208.54. Hasil uji jenis asam lemak dengan metode kromatografi gas, asam lemak dominan yaitu asam miristat rata-rata 54.17 persen dan asam palmitat rata-rata 13.01 persen. Berdasarkan hasil penelitian ini, didapatkan bahwa kombinasi perlakuan terbaik adalah perlakuan umur simpan ampas hari pertama dan nisbah ampas dengan pelarut 1:3. Karakteristik oleoresin tersebut adalah rendemen sebesar 4.89 persen, kadar. minyak atsiri 7.67 persen, bobot jenis 0.8913, indeks bias 1.485, kadar abu 0.03 persen, bilangan iod 18.40, bilangan asam 7.13 dan bilangan penyabunan 207.81...dstid
dc.language.isoidid
dc.publisherIPB Universityid
dc.subject.ddcPalaid
dc.subject.ddcMinyak palaid
dc.titleEkstrak oleoresin pala myristica fragrans houtt dari ampas penyulingan minyak pala menggunakan pelarut organikid
dc.typeUndergraduate Thesisid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record