Show simple item record

dc.contributor.advisorKamal, Mohammad Mukhlis
dc.contributor.advisorSatria, Arif
dc.contributor.advisorSulistiono
dc.contributor.authorMa'ruf, Irkhamiawan
dc.date.accessioned2024-01-31T04:57:16Z
dc.date.available2024-01-31T04:57:16Z
dc.date.issued2024-01-30
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/136898
dc.description.abstractPenurunan sumber daya ikan yang terjadi di Kabupaten Ogan Komiring Ilir (OKI) memengaruhi ekonomi, sosial, dan budaya lokal. Sumber daya ikan merupakan bagian penting dari identitas, tradisi, dan gizi masyarakat. Penurunan ini disebabkan oleh berbagai faktor, seperti pencemaran, konversi lahan, perubahan iklim, dan invasi spesies asing seperti kontribusi dari praktik pengelolaan manajemen perikanan di Kabupaten OKI, yaitu: Lelang Lebak Lebung dan Sungai (L3S). Sistem L3S memberikan hak eksklusif penangkapan ikan kepada pemenang lelang, seringkali mengarah pada overfishing dan destructive fishing. Pemahaman mendalam tentang dinamika perikanan darat di OKI diperlukan dengan mempertimbangkan aspek ekologis, sosial, dan ekonomi, serta untuk intervensi yang tepat. Intervensi dilakukan dengan melibatkan berbagai kepentingan dan aspek, termasuk mempertahankan (dan mengoreksi) sistem lelang, penegakan aturan penangkapan, dan pemberian hak akses bagi masyarakat. Fitur tersebut ditemui pada akuakultur dan konservasi. Akuakultur berperan dalam meningkatkan produksi ikan berkelanjutan, sementara konservasi memastikan keberlanjutan perikanan darat sambil memenuhi kebutuhan ekonomi dan lingkungan lokal. Kombinasi akuakultur dan konservasi terdapat pada penerapan Culture-Based Fisheries (CBF) dan Freshwater Protected Areas (FPA). Penelitian bertujuan untuk menjelaskan dinamika pengelolaan dan merumuskan strategi pengelolaan perikanan darat di OKI, yang dilakukan dengan cara: (1) menganalisis dinamika ekologis dari perikanan darat di Kabupaten OKI; (2) menganalisis sistem Lelang Lebak Lebung dan Sungai Kabupaten OKI; (3) mendeskripsikan best practice’s dari Culture-Based Fisheries dan Freshwater Protected Area; (4) merumuskan strategi pengelolaan perikanan darat di Kabupaten OKI secara partisipatif. Metode yang digunakan adalah: analisis kualitas air, analisis kelimpahan dan keanekaragaman, Analisis Komponen Utama (Principal Component Analysis atau PCA), studi tentang CBF dan FPA menggunakan Systematic Literature Review, serta MULTIPOL untuk analisis kebijakan partisipatif. Penelitian secara keseluruhan dilaksanakan selama 39 bulan (Juli 2019 - September 2022) di Kabupaten OKI. Hasil penelitian tujuan (1), menemukan perbedaan signifikan dalam kualitas air dan sumber daya ikan tergantung pada musim. Selama musim kemarau, volume air menurun, mempengaruhi parameter kualitas air seperti suhu, kecerahan, dan pH. Fluktuasi oksigen terlarut, COD, dan BOD5 menunjukkan kualitas air yang mendukung kehidupan ikan. Analisis menemukan 31 jenis ikan dalam 14 famili, dengan kelimpahan dan distribusi yang bervariasi tergantung musim. Analisis komponen utama (PCA) mengungkap bahwa parameter seperti COD dan BOD5, yang menunjukkan polusi organik berpengaruh signifikan terhadap kelimpahan ikan. Hasil penelitian tujuan (2), praktik pengelolaan L3S menunjukkan kompleksitas tinggi dan sejarah panjang, seringkali memicu overfishing dan destructive fishing. Ditemukan 20 pemangku kepentingan utama dengan dinamika interaksi yang kompleks. Konflik, kerjasama, dan hubungan saling melengkapi antara pemangku kepentingan menunjukkan perlunya pendekatan partisipatif dan terbuka. Hasil penelitian tujuan (3): studi menunjukkan bahwa kombinasi CBF dan FPA lebih efektif daripada intervensi tunggal dalam meningkatkan rekrutmen ikan. Temuan mendukung bahwa CBF dan FPA dapat menjadi strategi utama untuk meningkatkan produktivitas dan keberlanjutan perikanan darat, sambil melestarikan keanekaragaman hayati. Hasil penelitian tujuan (4): Metode MULTIPOL digunakan untuk menganalisis kebijakan berbasis multikriteria dengan partisipasi pemangku kepentingan. Dua skenario utama teridentifikasi: bottom-up, yang menekankan keterlibatan masyarakat, dan top-down, yang menekankan peran pemerintah. Studi menyarankan integrasi kedua skenario ini untuk pengelolaan perikanan darat yang lebih berkelanjutan pada kondisi ideal, namun dapat memilih skenario yang cocok dengan kondisi di masa depan.id
dc.language.isoidid
dc.publisherIPB Universityid
dc.titleStrategi Pengelolaan Perikanan Perairan Darat Berbasis Culture-Based Fisheries dan Freshwater Protected Area di Kabupaten Ogan Komering Ilirid
dc.typeDissertationid
dc.subject.keywordinland fisheriesid
dc.subject.keywordLelang Lebak Lebung dan Sungaiid
dc.subject.keywordOKI Regencyid
dc.subject.keywordparticipatory approachid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record