| dc.description.abstract | Pencemaran minyak bumi dapat terjadi karena tumpahan atau buangan selama kegiatan perminyakan mulai dari eksplorasi, eksploitasi, pengolahan serta pengangkutan minyak bumi beserta produknya. Umumnya, pencemaran minyak bumi ditangani secara fisik dan kimia. Namun, penanganan secara fisik hanya mampu mengambil minyak dari permukaan saja sedangkan penanganan kimia akan menimbulkan pencemaran baru. Hal ini mendorong perkembangan metode bioremediasi yang melalui mikroorganisme untuk mendegradasi hidrokarbon pada minyak bumi untuk menanggulangi pencemaran yang disebabkan oleh minyak bumi.
Penelitian ini bertujuan untuk mengukur tingkat pertumbuhan bakteri dan mengukur laju degradasi minyak bumi pada berbagai konsentrasi NaCl yang mensimulasikan kadar garam didalam ekosistem perairan tawar, pesisir dan lautan, dimana kandungan garamnya didominasi oleh senyawa NaCl. Bakteri yang digunakan ada 4 macam terdiri atas Epyzim yang berbentuk batang dan bulat, serta bakteri lokal masing-masing yaitu Pseudomonas aeruginosa, Arthrobacter simplex dan Mycobacterium phlei. Bakteri dikultivasi dalam media nutrien broth dengan perlakuan NaCl masing-masing berkonsentrasi sebanyak 0, 15, 30 g/l dan ditambah minyak bumi sebanyak 3%. Sampel minyak bumi yang dipakai berasal dari salah satu sumur minyak milik PT PERTAMINA di kawasan Prabumulih, Jambi... | id |
