Prospek pengembangan sukun untuk keamanan pangan dan tataniaganya : studi kasus di Kecamatan Ngantru, Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur

Abstract

Masalah keamanan pangan (food security) merupakan masalah yang selalu mendapat perhatian baik di forum na- sional maupun internasional. Pemenuhan kebutuhan akan pangan ini mendapat perhatian khusus terutama jika ber- kaitan dengan situasi pangan di negara-negara berkembang. Sukun (Artocarpus altilis) merupakan salah satu alternatif sumber pangan di luar beras yang mempunyai potensi besar dalam menunjang keamanan pangan. Untuk meli- hat potensi suatu bahan pangan untuk dapat menjadi pangan penyangga dalam rangka keamanan pangan perlu ditinjau aspek penawaran (keberadaannya) dan aspek permintaan (persepsi) masyarakat. Pangan penyangga yang ideal adalah yang keberadaannya tidak seiring dengan keberadaan pangan konvensional. Pada saat pangan konvensional tidak panen justru pangan ini memiliki panen yang tinggi. Panen sukun terjadi dua kali setahun yaitu pada Januari Maret dan Juli September. Keberadaan sukun pada Januari dan Februari sangat penting artinya dalam menunjang keamanan pangan karena pada saat itu padi pangan utama (padi) belum dapat dipanen. Tambahan pula, sukun relatif tahan terhadap fluktuasi curah hujan sehingga ia dapat tumbuh pada lahan kering atau lahan basah. Ditinjau dari sisi permintaan (peranan sukun dalam konsumsi rumah tangga) komoditas ini masih belum banyak dikenal masyarakat. Namun sebagai makanan suplemen beras (nyamikan) sukun telah digemari oleh berbagai kalangan baik di pedesaan. Hal ini merupakan salah satu kendala yang dihadapi dalam pengembangan komoditas ini..dst