| dc.description.abstract | Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubung- an pola pengambilan keputusan bidang produksi tanaman pekarangan dan bidang konsumsi pangan dengan tingkat konsumsi zat gizi keluarga.
Metode pengambilan contoh adalah acak sederhana, jumlah contoh 40 keluarga. Contoh adalah keluarga yang mempunyai lahan pekarangan yang ditanami dengan tanaman pangan. Penelitian dilaksanakan dari bulan Mei sampai Juli 1991, di Kelurahan Nipah, Kecamatan Padang Barat, Kotamadya Padang, Provinsi Sumatera Barat.
Dari hasil penelitian didapatkan bahwa untuk kegiatan bidang produksi tanaman pekarangan pengambilan keputusan paling banyak adalah dengan pola suami sendiri (57,7% 65,0%) kecuali untuk kegiatan penentuan bibit dan peman- faatan hasil (49,5% dan 32,5%), kemudian diikuti oleh pola bersama (35,049,5%) kecuali untuk pemanfaatan hasil 67,5 persen, dan yang terkecil dengan pola istri sendiri (2,5 - 5,0 %).
Pengambilan keputusan untuk kegiatan bidang konsumsi pangan paling banyak adalah pola istri sendiri (52,0%- 80,0%), kemudian pola bersama (25,0% 37,5 %), dan yang - paling kecil adalah pola suami sendiri (2,5 10,0 %). Pendapatan keluarga berkisar dari Rp 105.000,00 sampai Rp 500.000,00 per keluarga per bulan, dengan rata- rata Rp 45.049,00 per kapita per bulan. Semakin tinggi pendapatan keluarga, maka semakin besar peranan suami sendiri dan istri sendiri masing-masing dalam pengambilan keputusan bidang produksi tanaman pekarangan dan bidang konsumsi pangan Demikian juga halnya dengan pendidikan.
Rata-rata konsumsi zat gizi keluarga per hari adalah: energi 7.816 Kal, protein 211,8 gram, vitamin A 1.814,7 RE, vitamin C 125,5 mg, dan Fe 36,38 mg. Kecukupan zat gizi keluarga per hari adalah: energi 8.974 Kal, protein 106,7 gram, vitamin A 2.127,4 RE, vitamin C 149,8 mg, dan Fe 77,7 mg. Konsumsi energi, vitamin A, dan Fe keluarga masih di bawah kecukupan yang dianjurkan, sedangkan konsumsi protein dan vitamin C sudah di atas kecukupan…dst | id |
