Koleksi dan karakterisasi morfologi rumpur bermuda(Cynodon dactylon L.) lokal dalam rangka pengembangan turfgrass asli Indonesia
Abstract
Rumput bermuda lokal yang tersebar luas di berbagai daerah di Indonesia memiliki potensi untuk dikembangkan sebagai turfgrass. Koleksi dan karakterisasi adalah langkah awal untuk mencari dan mengembangkan rumput bermuda lokal yang memenuhi standar kualitas sebagai turfgrass. Penelitian ini dilaksanakan di Turfgrass Club IPB Darmaga Bogor pada
bulan September 2004 sampai dengan Mei 2005. Tujuan penelitian ini adalah
untuk mengumpulkan aksesi rumput bermuda (Cynodon dactylon L.) lokal dari
berbagai lokasi dan mendapatkan pertelaan karakter morfologi rumput yang telah
dikoleksi dalam rangka pengembangan turfgrass asli Indonesia. > Koleksi rumput bermuda lokal diambil dari daerah Bogor, Jasinga, Sukabumi, Pangalengan, Cianjur, dan Indramayu. Tiap daerah diambil 8 aksesi rumput bermuda lokal. Rumput hasil koleksi dikarakterisasi berdasarkan karakter morfologi.
Penelitian karakterisasi morfologi disusun dalam Rancangan Kelompok
Lengkap Teracak dengan satu faktor, yaitu aksesi rumput bermuda sebanyak 45
aksesi yang dikoleksi dari enam daerah. Untuk pembanding, digunakan rumput
bermuda introduksi varietas Tifway dan Tifdwarf, serta rumput babat.
Karakterisasi morfologi dilakukan 3 ulangan sehingga seluruhnya terdapat 144
satuan percobaan yang berupa pot berdiameter 30 cm. Hasil percobaan menunjukkan bahwa berdasarkan analisis gerombol dan analisis komponen utama, aksesi yang memiliki ciri morfologi mendekati rumput bermuda pembanding yaitu aksesi Cianjur-3 dan Cianjur-4 karena tergabung dalam kelompok yang sama. Pada analisis gerombol dihasilkan dendogram, dengan koefisien ketidaksamaan antara 0.0-1.06, dan dilakukan pemotongan pada koefisien ketidaksamaan 1.03, yang membagi 45 aksesi dan 3 rumput bermuda kontrol menjadi dua kelompok utama. Berdasarkan eigen analysis pada analisis komponen utama, total keragaman data sebesar 81.6% dicapai pada komponen utama enam. Proporsi kumulatif keragaman total antara komponen utama satu dan komponen utama dua sebesar 54.4 % digunakan dalam analisis komponen utama yang menghasilkan dua kelompok. Kelompok pertama memiliki anggota dengan ciri morfologi yang sama dengan rumput introduksi dan rumput Babat, sedangkan kelompok kedua memiliki ciri morfologi yang berbeda dari rumput introduksi dan rumput Babat. ...