| dc.description.abstract | Secara umum, tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran keseimbangan energi antara remaja yang memiliki status gizi normal dan obese. Tujuan khususnya adalah (1) mempelajari karakteristik sosial-ekonomi contoh, (2) mempelajari kebiasaan konsumsi makanan ringan dan soft drink masing-masing kelompok contoh, (3) menganalisis asupan energi rata-rata pada hari sekolah dan libur dari masing-masing kelompok contoh, (4) mempelajari aktivitas fisik pada hari sekolah dan libur dari masing- masing kelompok contoh, (5) menganalisis pengeluaran energi rata-rata pada hari sekolah dan libur pada masing-masing kelompok contoh, dan (6) menganalisis keseimbangan energi masing-masing kelompok contoh.
Penelitian ini menggunakan disain cross sectional study. Penelitian dilaksanakan di SMA Regina Pacis dan SMA Budi Mulia, Kota Bogor. Penelitian dilaksanakan dari bulan Maret sampai April 2005. Penetapan lokasi dilakukan secara purposive. Contoh dalam penelitian ini adalah siswa putra dan putri kelas 1 dan 2 dari kedua sekolah yang telah diukur tinggi badan dan berat badannya dan ditentukan nilai IMT/U diperoleh 126 orang contoh, yang terdiri dari 59 orang contoh normal dan 67 orang contoh obese yang ditentukan secara purposive dan dengan pengacakan terstratifikasi.
Data primer yang dikumpulkan adalah identitas contoh, riwayat obesitas keluarga dan penyakit, kebiasaan makan, konsumsi pangan, dan aktivitas fisik. Data primer diperoleh melalui pengisian kuesioner. Data konsumsi pangan dan aktivitas diperoleh dengan metode recall 1x24 jam hari sekolah dan hari libur. Data sekunder yang dikumpulkan antara lain data jumlah guru dan pegawai, jumlah siswa, lokasi sekolah, dan fasilitas sekolah. Data yang diperoleh diolah dengan Microsoft Excel dan SPSS versi 10.0 for Windows. Selanjutnya data dianalisis secara statistik deskriptif dan inferensia. Untuk menguji perbedaan dua kelompok digunakan Independent T-test.
Besar keluarga pada sebagian besar kelompok termasuk keluarga kecil (≤ 4 orang), yaitu sebesar 64,2% pada contoh obese dan 66,1% pada contoh normal. Pendidikan ayah untuk contoh obese termasuk dalam kategori pendidikan tinggi (47,8%) sedangkan pada contoh normal termasuk sedang/SLTA (52,5%). Pendidikan ibu pada kedua kelompok contoh termasuk sedang, sekitar 50% ibu pada kedua kelompok contoh berpendidikan SLTA. Pendapatan orang tua pada kedua kelompok contoh berada pada kisaran Rp 1.000.000 - 2.000.000/bulan. Persepsi terhadap ukuran tubuh kedua orang tua dari kedua kelompok contoh tidak memiliki perbedaan. Sebagian besar contoh memiliki persepsi berukuran sedang untuk ukuran tubuh ayah dan ibunya (72,8% utuk ukuran tubuh ayah dan 68,8% untuk ukuran tubuh ibu). Sebagian besar contoh memiliki saudara sekandung orang tua dan saüdara sekandung yang bertübüh gemük.
Jenis kelamin pada contoh obese sebagian besar adalah laki-laki. Kedua kelompok contoh sebagian besar berusia 16 tahun (50,8%) dan beragama Katolik. Suku bangsa (etnis) pada kedua kelompok contoh sebagian besar termasuk dalam etnis Cina Sebagian besar contoh memiliki uang saku tidak lebih dari Rp 14.000, uang transport tidak lebih dari Rp 3.667, dan uang jajan tidak lebih dari Rp 10.334. Sebagian besar contoh memiliki frekuensi makan harian sebanyak 3 kali sehari, hanya sebesar 14,9% contoh obese yang memiliki frekuensi makan lebih dari 3 kali sehari. Sebagian besar contoh memiliki kebiasaan sarapan pagi (66,7%) dan kebiasaan ngemil (69%). ... | id |
