Show simple item record

dc.contributor.advisorSalundik, Salundik
dc.contributor.authorFitriani, Anisa Desi
dc.date.accessioned2024-01-25T23:35:43Z
dc.date.available2024-01-25T23:35:43Z
dc.date.issued2023
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/136253
dc.description.abstractPeternakan di Indonesia mengalami peningkatan setiap tahunnya, seperti pada peternakan sapi perah dan kelinci. Peningkatan tersebut berdampak terhadap meningkatnya limbah yang berupa padat, cair, dan gas yang dapat mencemari lingkungan. Pengolahan limbah yang tepat seperti menjadi biogas dapat membantu dalam mengurangi pencemaran lingkungan. Penelitian ini bertujuan menganalisis produksi biogas yang dihasilkan dari substitusi kotoran sapi perah dengan kotoran kelinci pada taraf yang berbeda, yaitu 25% dan 50%. Analisis penelitian ini dilakukan menggunakan uji-t dua sampel tidak berpasangan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pH pada kedua taraf berada pada pH optimal yaitu pada rentang 6,5-7,4. Suhu pada kedua perlakuan berada pada suhu mesofilik yaitu pada rentang 24-27 oC. Pada kedua perlakuan, volume yang dihasilkan berbeda nyata, yaitu perlakuan dengan substitusi kotoran kelinci sebanyak 25% lebih besar volume yang dihasilkan.. Api pada perlakuan dengan substitusi kotoran kelinci sebanyak 25% menyala pada hari ke-3 dengan warna api merah kebiruan, sedangkan perlakuan perlakuan dengan substitusi kotoran kelinci sebanyak 50% menyala pada hari ke-7 dengan warna api merah. Sebagai kesimpulan, biogas dengan perlakuan substitusi kotoran kelinci sebanyak 25% yang menghasilkan biogas yang bagus karena volume gas yang banyak dan api berwarna biru.id
dc.language.isoidid
dc.publisherIPB Universityid
dc.titleProduksi Biogas Kotoran Sapi Perah dengan Substitusi Kotoran Kelinciid
dc.typeUndergraduate Thesisid
dc.subject.keywordbiogasid
dc.subject.keywordlivestockid
dc.subject.keywordmanureid
dc.subject.keywordwasteid


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record