Mutasi induksi melalui radiasi sinar gamma pada planlet mawar, Rosa hybrida L.
View/ Open
Date
2005Author
Kaniasari, Nia
Aisyah, Syarifah Iis
Darliah
Metadata
Show full item recordAbstract
Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui tanggap berbagai kultivar mawar dan mendapatkan nilai LD50 melalui perlakuan iradiasi sinar gamma pada planlet. Penelitian dilaksanakan di Instalasi Penelitian Tanaman Hias Cipanas. Jawa Barat dan radiasi dengan sinar gamma dilakukan di Pusat Penelitian dan Pengembangan Teknologi Isotop dan Radiasi Badan Tenaga Nuklir Nasional (P3TIR BATAN) Pasar Jumat, Jakarta dari bulan Maret sampai Desember 2004.
Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap pola faktorial dengan dua faktor dan tiga ulangan. Faktor pertama adalah genotipe mawar yang terdiri atas tiga kultivar: Megawati, Putri dan Talitha. Faktor kedua adalah dosis iradiasi sinar gamma dengan sebelas taraf dosis yaitu 0, 5, 10, 15, 20, 25, 30, 35, 40, 45 dan 50 Gy. Iradiasi sinar gamma diaplikasikan sebanyak satu kali pada saat planlet mawar berumur 10 minggu. Sehari setelah aplikasi sinar gamma, seluruh planlet disubkulturkan dalam media Murashige dan Skoog yang mengandung 0,5 mg/L IBA dan disimpan dalam laboratorium kultur jaringan selama 4 minggu. Subkultur dilakukan dengan cara menanam kembali bagian planlet secara utuh. Selanjutnya planlet diaklimatisasi selama 4 minggu di rumah kaca. Pengamatan dilakukan pada dua tahap yaitu pada tahap kultur in vitro dengan peubah tinggi planlet, jumlah daun, jumlah tunas, persentase kematian dan penyimpangan morfologi planlet. Pada tahap kedua, tahap aklimatisasi dengan peubah tinggi tanaman. jumlah daun, jumlah tunas dan penyimpangan morfologi tanaman.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa kultivar mawar Megawati, Putri dan Talitha memberikan respon yang berbeda terhadap radiasi sinar gamma. Berdasarkan analisis ragam interaksi antara kultivar dan dosis iradiasi sinar gamma berpengaruh nyata terhadap peubah pengamatan tinggi tanaman dan jumlah daun tapi tidak nyata pada jumlah tunas. Setiap kultivar memiliki nilai LD50 yang berbeda yaitu kultivar Megawati sebesar 47,57 Gy, kultivar Putri sebesar 55,32 Gy dan kultivar Talitha sebesar 48,50 Gy. Pada tahap aklimatisasi didapatkan kultivar Megawati tahan penyakit embun tepung (powdery mildew) dengan dosis iradiasi 25 dan 40 Gy. Keragaman dalam kultivar menunjukkan peubah jumlah daun memiliki keragaman tinggi bila dibandingkan dengan peubah tinggi tanaman dan jumlah tunas.