Show simple item record

dc.contributor.advisorSiregar, Hermanto
dc.contributor.authorYustika, Tina
dc.date.accessioned2024-01-25T00:53:41Z
dc.date.available2024-01-25T00:53:41Z
dc.date.issued2005
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/135983
dc.description.abstractIndonesia merupakan negara penghasil rotan (rotan mentah dan produk jadi rotan) terbesar di dunia. Produk rotan Indonesia menguasai hampir 85 persen pasar produk rotan di dunia. Selain itu, produksi produk rotan Indonesia mencapai 600,000 ton per tahun (Deperindag, 2004). Jumlah permintaan ekspor produk rotan Indonesia cenderung mengalami peningkatan setiap tahunnya. Jumlah permintaan ekspor produk rotan Indonesia sampai akhir 2003 mencapai 45,000 ton yang berasal dari berbagai negara di seluruh dunia. Sementara itu, salah satu daerah yang merupakan pusat industri rotan di Indonesia adalah wilayah Cirebon. Produksi produk rotan Cirebon menguasai hampir 40 persen pasar produk rotan di Indonesia. Selain itu, industri rotan dapat menyerap banyak tenaga kerja, sehingga dapat membantu pemerintah dalam mengurangi jumlah pengangguran, terutama di daerah sekitar induatri rotan tersebut. Berdasarakan data dari Deperindag, industri rotan di Cirebon dapat menyerap sekitar 50,000 tenaga kerja. Jumlah industri rotan di wilayah Cirebon mencapai 140 industri yang tersebar di seluruh wilayah Cirebon, dan sebagian besar industri-industri rotan ini memasarkan produknya secara ekspor. Salah satu industri rotan yang memasarkan seluruh produknya secara ekspor adalah CV. Belanico. Dalam memasarkan produknya CV. Belanico dibantu oleh beberapa pedagang perantara yang berada di Singapura (Unicane Furniture Pte. Ltd dan Mr. Emmilio) dan Spanyol (Expormim, SA). Negara- negara tujuan ekspor CV. Belanico meliputi Afrika Selatan, Amerika Latin, Kepulauan Karibia, Asia, Timur Tengah, Australia, dan Eropa. Volume ekspor produk rotan CV. Belanico cenderung mengalami penurunan dalam beberapa tahun belakangan ini. Pada tahun 1999 sampai tahun 2000 volume ekspor rotan di CV. Belanico mengalami peningkatan, yaitu 970,386.12 ton pada tahun 1999 menjadi 1,052,905.43 ton pada tahun 2000. Pada tahun-tahun berikutnya (sampai tahun 2003) volume ekspor produk rotan mengalami penurunan menjadi 733,952 ton pada tahun 2003. Kondisi ini disebabkan semakin berkembang dan meningkatnya jumlah industri rotan di wilayah Cirebon. Semakin bertambahnya jumlah indutri rotan, maka persaingan dalam industri ini semakin meningkat. Oleh karena itu, industri rotan yang mampu menciptakan produk rotan dengan kualitas yang tinggi diperkirakan akan dapat bertahan dalam persaingan industri tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis mengenai pelaksanaan ekspor produk rotan CV. Belanico, faktor-faktor yang mempengaruhi produksi produksi produk rotan, dan permintaan ekspor produk rotan di CV. Belanico. Alat analisis yang digunakan adalah regresi berganda dengan metode 2SLS (Two Stage Least Square), karena persamaan produksi dan permintaan ekspor CV. Belanico merupakan persamaan yang simultan. Kedua persamaan ini akan dianalisis dengan menggunakan tiga model yaitu model linier biasa, model semi log, dan model double log. Persamaan yang diperoleh dari ketiga model tersebut akan dipilih satu model yang memiliki kriteria ekonometrika terbaik. ...id
dc.language.isoidid
dc.publisherIPB Universityid
dc.subject.ddcRotanid
dc.subject.ddcEksporid
dc.subject.ddcJawa Baratid
dc.subject.ddcCirebonid
dc.titleAnalisis faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan eskpor produk rotan Di CV. Belanico Cirebon, Jawa Baratid
dc.typeUndergraduate Thesisid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record