Show simple item record

dc.contributor.advisorKawaroe, Mujizat
dc.contributor.advisorPurwanto, Joko
dc.contributor.authorMunjilah, Siti
dc.date.accessioned2024-01-24T03:23:29Z
dc.date.available2024-01-24T03:23:29Z
dc.date.issued2005
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/135832
dc.description.abstractPenelitian dengan topik Kondisi Ekosistem Mangrove Berdasarkan Indikator Kualitas Lingkungan dan Pengukuran Morfometrik Daun di Desa Blanakan, Kecamatan Blanakan, Kabupaten Subang, dilaksanakan pada bulan Juni dan Juli 2004. Penentuan letak stasiun pengamatan dilakukan dengan cara mencari daerah mangrove yang mempunyai vegetasi cukup lebat dengan asumsi dapat mewakili wilayah lokasi penelitian. Kemudian ditentukan tiga stasiun pengamatan dimana setiap stasiun dibuat tiga substasiun. Parameter yang diukur meliputi jumlah dan jenis vegetasi mangrove, suhu, salinitas dan pH. Substrat dianalisis teksturnya di Laboratorium Tanah Jurusan Tanah, Fakultas Pertanian IPB. Data pasang surut diperoleh dari Dinas Hidro-Oseanografi TNI AL. Pengambilan data vegetasi mangrove dilakukan dengan cara mengelompokkan mangrove menjadi tiga kategori yaitu: pohon (diameter batang>10 cm), anakan (2 cm diameter batang≤10 cm), dan semai (diameter batang<2 cm). Pengambilan data pohon dilakukan menggunakan transek kuadrat berukuran 10 x 10 m², anakan 5 x 5 m², dan semai 1 x 1 m². Analisis yang digunakan meliputi analisis indikator kualitas lingkungan dan pengukuran morfometrik daun. Jenis mangrove yang ditemukan di lokasi penelitian adalah Avicennia marina dan Rhizophora mucronata. Avicennia marina merupakan jenis vegetasi yang mendominasi lokasi penelitian. Faktor fisika-kimia lingkungan di lokasi penelitian tergolong baik untuk pertumbuhan mangrove. Nilai indeks kualitas lingkungan (Qe) adalah sebesar 43,34%. Hal ini menunjukkan bahwa lokasi penelitian memiliki kualitas lingkungan sedang dan mengalami penurunan kualitas lingkungan sebesar 56,66%. Penurunan kualitas lingkungan ini terjadi karena adanya berbagai aktivitas penduduk di sekitar lokasi penelitian seperti: penebangan kayu, pertanian, pertambakan, pembuatan irigasi dan sebagainya. Grafik distribusi log normal yang terbentuk dari kategori pohon maupun anakan baik dari jenis Avicennia marina maupun Rhizophora mucronata keduanya membentuk dua populasi. Kondisi ini menunjukkan bahwa vegetasi mangrove di lokasi penelitian berada dalam kondisi yang tidak sehat akibat adanya tekanan dari lingkungan. Besarnya nilai koefisien keragaman (CV) dari kategori pohon Avicennia marina berkisar antara 10,2-11,9% sedangkan Rhizophora mucronata sebesar 7,6-8,5%; untuk kategori anakan Avicennia marina sebesar 10,1-20,0% dan Rhizophora mucronata sebesar 7,6-8,9%. Nilai- nilai ini menunjukkan bahwa Avicennia marina mempunyai nilai morfometrik daun yang lebih memencar dari pada Rhizophora mucronata. Hal ini juga menunjukkan bahwa pada populasi Avicennia marina terjadi kompetisi antar individu yang rendah dan Avicennia marina mempunyai daya adaptasi yang tinggi terhadap lingkungannya dibandingkan Rhizophora mucronata.id
dc.language.isoidid
dc.publisherIPB Universityid
dc.subject.ddcEkosistem Mangroveid
dc.subject.ddcMorfometrik daunid
dc.subject.ddcJawa Baratid
dc.subject.ddcSubangid
dc.titleKondisi ekosistem mangrove berdasarkan indikator kualitas lingkungan dan pengukuran morfometrik daun di Desa Blanakan, Kecamatan Blanakan, Kabupaten Subangid
dc.typeUndergraduate Thesisid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record