dc.description.abstract | Media tanam yang umum digunakan dalam pembibitan adalah tanah bagian atas (top soil), namun tidak semua daerah memiliki top soil yang cukup untuk dijadikan sebagai media tanam. Pemanfaatan top soil sebagai media tanam yang dilakukan secara terus-menerus akan mengakibatkan kerusakan lingkungan, maka dari itu penggunaan bahan tambahan atau bahan pengganti top soil yang memenuhi syarat sebagai media tanam perlu dilakukan. Salah satu bahan yang dapat dijadikan sebagai media tanam adalah pakis rasam (Gleichenia linearis) dan serasah daun pinus (Pinus merkusii). Bahan tersebut dapat dimanfaatkan sebagai media tanam setelah dikomposkan terlebih dahulu untuk menghilangkan kandungan selulosa dan hemiselulosa yang terkandung di dalam bahan tersebut. Kandungan unsur hara yang terdapat di dalam media tanam juga dapat ditambahkan dengan pemberian pupuk. Tujuan penelitian ini yaitu: (1)membandingkan pertumbuhan bibit jabon pada media tanam bioorganik pakis rasam (G. linearis) dan serasah daun pinus (P. merkusii) sebagai media pengganti dan media tambahan terhadap penggunaan top soil sebagai media tanam; (2)membandingkan pengaruh pemberian pupuk terhadap pertumbuhan bibit jabon; (3)mencari media alternatif untuk mengurangi penggunaan top soil sebagai media tanam. Pemanfaatan bioorganik sebagai media tambahan pada bibit jabon diketahui dapat mengurangi penggunaan top soil sebagai media tanam sebesar 50% dan menghasilkan pertumbuhan bibit (tinggi 5,8 cm; diameter 0,5 mm) yang sama baik dengan bibit yang ditanam pada media top soil (tinggi 6,5 cm; diameter 0,5 mm), sedangkan bibit pada media tanam bioorganik memiliki pertumbuhan yang kurang baik (tinggi 4,3 cm; diameter 0,4 mm) akibat rasio C/N yang masih sangat tinggi sehingga kandungan mineral yang ada pada media tersebut tidak tersedia dan tidak dapat dimanfaatkan oleh tanaman. Pemberian pupuk Terabuster 1%, Bioremedi 2% serta campuran Terabuster dan Bioremedi masing-masing sebanyak 20 mL diketahui mampu meningkatkan pertumbuhan bibit jabon sekitar 10−50% dibandingkan dengan tanpa pemupukan, selain itu pupuk-pupuk tersebut juga mampu meningkatkan persen hidup bibit jabon pada media tanam bioorganik sebesar 4−21%. | id |