Beberapa penyakit yang menyerang anakan semai pada beberapa persemaian tanamn hutan Perum Perhutani Unit III Jawa Barat
View/ Open
Date
1994Author
Suryade, Lalu
Darma, IGK. Tapa
Budi, Sri Wilarso
Metadata
Show full item recordAbstract
Perum Perhutani, sesuai dengan peraturan pemerintah 36 tahun 1986 bertugas untuk menyelenggarakan nomor pengusahaan hutan yang meliputi penanaman, pemeliharaan, pemungutan hasil, pengelolaan dan pemasaran serta usaha- usaha lain yang dapat menunjang tercapainya tujuan perusahaan. Semua usaha tersebut dilakukan dengan memperhatikan tiga prinsip pokok, yaitu sustainabilitas, profitabilitas dan prosperitas yang diselenggarakan secara
serempak, serasi dan seimbang (Toha & Purwaningsih, 1994). Untuk menunjang penanaman dan pemeliharaan demi tercapainya kelestarian hasil (yield sustainability), maka Perum Perhutani melaksanakan pembangunan persemaian sentral (permanen) di dua lokasi, yaitu di Graham (KPH Jember) dan di Pongpok Landak (KPH Cianjur) serta persemaian-persemaian non-permanen yang tersebar di berbagai lokasi.
Rentanitas terhadap serangan hama penyakit bagi anakan semai sebagai tanaman memang jauh lebih tinggi, karena kondisi fisiologisnya yang sangat lemah dan rapuh. Baker (1950) memberikan dua gambaran kondisi fisiologis tanaman sebelum mencapai taraf pertumbuhan (establishment of growth), yaitu:
1. Tingkat sukulen (succulent stage), berlangsung beberapa minggu saja, mulai dari saat munculnya benih di atas permukaan tanah hingga hipokotilnya mengeras.
2. Tingkat juvenil (juvenil stage), mulai saat mengerasnya hipokotil hingga periode yang tidak tertentu, yang sangat tergantung pada kondisi lingkungan anakan tersebut...dst
Collections
- UT - Forest Management [3062]