Evaluasi Performa Pertumbuhan Sapi Belgian Blue dan Silangannya di Pusat Pembibitan Ternak.

Abstract

Performa pertumbuhan merupakan salah satu ciri yang harus diperhatikan dan dievaluasi dalam program persilangan. Penelitian ini mengevaluasi performa pertumbuhan sapi Belgian Blue yang baru diintroduksi atau diperkenalkan dan disilangkan dengan sapi lokal (Brahman, Friesian Holstein, dan Peranakan Ongole). Hasil penelitian menujukan data performa pertumbuhan dari 151 ekor sapi Belgian Blue (BB, n=9), BB x Brahman (BB-B, n=94), BB x Friesian Holstein (BB-FH, n=24), dan BB x Kelas Ongole (BB-OG, n=24) dikumpulkan untuk dianalisis. Pengaruh genotipe yang berbeda diuji dengan menggunakan analisis varian satu arah, dilanjutkan dengan uji jarak berganda Duncan. Parameter yang dianalisis adalah berat badan (BB), lingkar dada (CC), panjang badan (BL), dan tinggi bahu (SH) saat lahir, umur sapih (205 hari), dan umur satu tahun (365 hari). Analisis komponen utama dilakukan untuk mengetahui ciri pengenal spesifik antar genotipe. Hasilnya, sapi BB yang memiliki genotipe BW, CC, dan BL lebih unggul saat dilahirkan dibandingkan dengan genotipe persilangan. Namun, keunggulan keunggulan ini tidak bertahan dalam masa penyapihan dan pemeliharaan tahunan. Analisis PCA menunjukkan bahwa ciri khusus sapi BB, BB-B, dan BB-FH masing masing adalah BB saat lahir, BW205+CC205, dan BL205. Temuan ini penting untuk pengembangan dimasa depan dan kebijakan program persilangan sapi Belgian Blue di Indonesia.

Growth performance is one of the characteristics that should be considered and evaluated in a crossbreeding program. This study evaluated the growth performance of newly introduced Belgian Blue cattle and their crossbred to local cattle (Brahman, Friesian Holstein, and Ongole Grade). In this study, the growth performance data of 151 heads of Belgian Blue (BB, n=9), BB x Brahman (BB-B, n=94), BB x Friesian Holstein (BB-FH, n=24), and BB x Ongole Grade (BB-OG, n=24) were collected for analysis. The effects of different genotypes were tested using one-way variance analysis, followed by Duncan's multiple range test. The parameters analyzed were body weight (BW), chest circumference (CC), body length (BL), and shoulder height (SH) at birth, weaning (205 days), and yearling (365 days). The principal component analysis was performed to find the specific identifier characteristic among the genotypes. As a result, BB cattle's BW, CC, and BL were superior at birth compared to the crossed genotype. However, these excellences did not persist in weaning and yearling. The PCA analysis showed that the identifier characteristics for the BB, BB-B, and BB-FH cattle were BW at birth, BW205+CC205, and BL205, respectively. These findings are essential for future development and crossbreeding program policy of the Belgian Blue cattle in Indonesia.