Model Penduga Peubah Fisiologi tanaman teh pada tiga ketinggian tempat berdasarkan citra digital multispektral berbasis pesawat tanpa awak (UAV)
View/Open
Date
2024Author
Setiawati, Nur
Sudradjat
Chozin, Mohammad
Eka, Susila Tarwaca Putra
Kurniawati, Ani
Metadata
Show full item recordAbstract
Teh merupakan salah satu komoditas ekspor Indonesia yang cukup penting bagi devisa negara dan memberikan dampak positif terhadap lingkungan sebagai konservasi di dataran tinggi. Salah satu permasalahan yang dihadapi dalam budidaya teh adalah rendahnya tingkat produktivitas. Ketinggian tempat dan pemupukan, terutama nitrogen, sangat menentukan tingkat produktivitas teh. Efisiensi pemupukan dalam produksi tanaman dengan menentukan dosis dan jenis pupuk serta waktu dan cara pemberian yang tepat. Kebutuhan N tanaman teh belum tercukupi optimal akibat kandungan N jaringan yang tidak diketahui secara rinci pada lahan pertanaman teh karena pada saat ini penentuan status N masih mengandalkan analisis sampel tanah dan daun. Pendekatan baru yang lebih presisi dan cepat dengan metode model penduga. Penelitian ini menggunakan teknik citra digital bertujuan untuk mengkaji dosis pemupukan N pada tiga ketinggian tempat berdasarkan kandungan N dengan metode langsung pengukuran nilai RI, RB dan GB. Tujuan lainnya dalam penelitian ini adalah mempelajari pengaruh pemupukan nitrogen dan ketinggian tempat terhadap parameter fisiologis, produksi tanaman teh. Penelitian dilaksanakan pada bulan Desember 2020 sampai dengan bulan Februari 2022. Lokasi penelitian terletak di perkebunan teh milik PT. Pagilaran yang berada di lereng pegunungan Kemulan, Desa Keteleng, Kecamatan Blado, Kabupaten Batang, Provinsi Jawa Tengah. Lokasi penelitian terdiri dari tiga ketinggian yaitu perkebunan dataran rendah (Pagilaran) (<800 m dpl), perkebunan dataran menengah (Kayulandak) (1.000 m dpl), dan perkebunan (dataran tinggi) Andongsili (1.300 m dpl). Perlakuan pemupukan terdiri dari kontrol, 15, 30, 45, dan 60 g urea/tanaman/semester. Perlakuan eksperimental disusun dalam desain faktorial. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan terbaik adalah pemberian urea sebanyak 45 g urea/tanaman/semester pada ketiga lokasi yaitu ketinggian antara 1000 hingga 1300 m dpl. Dengan pemberian pupuk urea sebanyak 45 g urea/tanaman/semester, kandungan nitrogen daun berada pada status optimum yaitu antara 3,55 hingga 3,71%. Berdasarkan peubah fisiologi tanaman dosis pupuk optimum adalah 44,74 g, sedangkan berdasarkan nilai RI, GB, dan RB adalah 32 g urea/tanaman/semester,
Collections
- DT - Agriculture [754]