Show simple item record

dc.contributor.advisorIbrahim, Bustami
dc.contributor.advisorSukarsa, Dadi R.
dc.contributor.authorAchmadi, Didi
dc.date.accessioned2024-01-22T02:53:26Z
dc.date.available2024-01-22T02:53:26Z
dc.date.issued2005
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/135412
dc.description.abstractKajian tentang transportasi ikan hidup sistem kering dengan metode anestesi menggunakan suhu rendah dan senyawa-senyawa kimia sudah banyak dilakukan. Penelitian dan kajian mengenai pemingsanan ikan secara elektrik masih sangat terbatas. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perkiraan tegangan listrik yang sesuai untuk pemingsanan ikan nila (Oreochromis niloticus) dan kelulusan hidupnya untuk transportasi sistem kering. Listrik arus bolak-balik (AC) 50 Hz dialirkan melalui kabel konduktor dari catu daya menuju stabilisator, dilanjutkan ke pengatur tegangan, dan diakhiri melalui dua kabel konduktor tembaga yang dicelupkan ke dalam 10 liter air (konduktivitas listrik 69,1-71,5 µS/cm) dalam akuarium berisi 5 ekor ikan yang telah dipuasakan selama 24 jam dengan interval penyetruman 3 menit. Jarak kedua ujung kawat tembaga diset tetap dan hanya bagian 1 cm paling bawah yang dicelupkan. Serbuk gergaji, di dalam wadah styrofoam, yang didinginkan hingga 12°C digunakan sebagai media pengangkut ikan yang sudah pingsan dalam uji transportasi. Prosentase kelulusan hidup dianalisa dengan RAL faktorial dan uji Duncan. Penelitian tahap pertama, berdasarkan pengamatan respon ikan pada akhir penyetruman, menunjukkan bahwa tegangan 108, 120, 132, dan 144 volt menghasilkan ikan berada pada fase deep sedation. Keempat tegangan ini dan tegangan 0 volt (sebagai kontrol) kemudian digunakan dalam penelitian tahap kedua. Hasil pengamatan penelitian tahap kedua menunjukkan bahwa prosentase kelulusan tertinggi (100%) untuk waktu transportasi 1 jam dihasilkan oleh perlakuan tegangan 0 dan 120 volt. Sedangkan pada tegangan 108, 132, dan 144 volt tingkat kelulusan hidupnya lebih rendah yaitu 80%, 90% dan 90%. Pada waktu transportasi 2 jam, prosentase kelulusan tertinggi (70%) pada penggunaan tegangan 120 volt dan terendah (10%) pada penggunaan tegangan 0 volt. Untuk waktu transportasi 3 jam, pada penggunaan tegangan 0 volt, tidak satupun ikan yang masih hidup, sedangkan dengan menggunakan tegangan 108, 120, dan 132 volt lebih dari separuh anggota sampel ikan masih hidup. Untuk waktu transportasi 4 jam, hampir semua perlakuan tegangan menghasilkan kelulusan hidup di bawah 20%. Analisa statistika dengan RAL faktorial menunjukkan bahwa pada selang kepercayaan 95% perlakuan tegangan, waktu transportasi, maupun interaksi antarkeduanya memberikan pengaruh yang berbeda nyata (P < 0,05). Hasil uji Duncan terhadap interaksi faktor tegangan dan waktu transportasi menunjukkan bahwa pada semua tegangan untuk waktu transportasi 1 jam menunjukkan pengaruh yang tidak berbeda nyata. Untuk perlakuan 2 jam, semua tegangan juga menunjukkan pengaruh yang tidak berbeda nyata kecuali perlakuan tegangan 0 volt. Pada pengemasan 3 jam, beberapa perlakuan tegangan menunjukkan pengaruh yang berbeda nyata dengan kelulusan hidup tertinggi dihasilkan oleh tegangan 132 volt. Dan untuk waktu transportasi 4 jam semua tingkatan tegangan memberikan pengaruh yang tidak berbeda nyata satu sama lain.id
dc.language.isoidid
dc.publisherIPB Universityid
dc.subject.ddcIkan nilaid
dc.titlePembiusan ikan nila (Oreochromis niloticus) dengan tegangan listrik untuk transportasi sistem keringid
dc.typeUndergraduate Thesisid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record