Analisis Ekonomi, Ekologi, dan Sosial dalam Pengelolaan Hutan Rakyat di Desa Karyasari Kecamatan Leuwiliang Kabupaten Bogor
Abstract
semakin menurunnya kualitas dan kuantitas hutan negara yang dapat mengancam kelestarian hutan dan pasokan hasil hutan berupa kayu. Salah satu sumber alternatif bagi pasokan kayu adalah dari pengusahaan hutan rakyat. Namun, seiring berjalannya waktu banyak para petani hutan rakyat yang beralih ke sektor lain. Hal ini dapat mengancam kelestarian hutan rakyat.
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kinerja pengelolaan hutan
rakyat dan mengetahui manfaat ekonomi, ekologi dan sosial hutan rakyat. Selain
itu, mengetahui faktor-faktor penyebab petani hutan rakyat beralih ke sektor lain
dan menemukan upaya atau tindakan agar petani mempertahankan pengelolaan
hutan rakyat yang dimilikinya.
Untuk menganalisis dari aspek ekonomi dilihat dari potensi hutan rakyat, kontribusinya dan analisis finansial. Sedangkan pada aspek ekologi dan sosial digunakan indikator-indikator dari LEI (Lembaga Ekolabel Indonesia).
Pengelolaan hutan rakyat dari aspek ekonomi/produksi di Desa Karyasari,
secara finansial menghasilkan NPV (Net Present Value) > 0 dengan BCR (Benefit
Cost Rati) > 1 serta IRR (Internal Rate of Return) > discount rate (12%) pada
semua strata luasan. Dari aspek ekologis, 22,14% responden menyatakan baik
dengan adanya aturan kelola produksi untuk meminimasi dampak terhadap
lingkungan, dengan adanya informasi dan dokumentasi dampak terhadap
lingkungan, serta adanya rencana dan pelaksanaan kelola lingkungan pada kinerja
pengelolaan hutan rakyat. Sedangkan pada aspek sosial, dilihat dari indikator
aspek sosial yang digunakan, indikator yang bernilai 'baik' sebesar 87,95%. Hutan rakyat di Desa Karyasari dapat memberikan kontribusi pendapatan tambahan pada masing-masing rumah tangga. Kontribusi terbesar yang diperoleh pada strata I dengan luasan > 1 Ha sebesar Rp 13.651.733/tahun/ha/keluarga (59%) dari pendapatan keseluruhan petani hutan rakyat. Dari manfaat ekologi, adanya hutan rakyat memberikan kontribusi yang belum terlalu besar terhadap lingkungan di Desa Karyasari. Sedangkan dari aspek sosial, hutan rakyat sangat memberikan manfaat bagi kehidupan sosial masyarakat.
Faktor-faktor yang menyebabkan masyarakat beralih ke sektor lain,
diantaranya: kontribusi hutan rakyat terhadap pendapatan jika hanya mengusahakan sengon baru dapat diperoleh pada luasan >0,1 Ha (stara I,II, dan III), daur kayu hutan rakyat yang cukup lama jika dibandingkan dengan tanaman pertanian lainnya, serta hutan rakyat memberikan kontribusi yang belum terlalu besar terhadap lingkungan di Desa Karyasari.
Salah satu upaya petani dalam mempertahankan pengelolaan hutan rakyatnya dengan cara meningkatan pemasukan atau pendapatan petani dari hutan rakyat yang dikelolanya.
Kata kunci: Kelestarian hutan, hutan rakyat, aspek ekonomi, aspek ekologi, dan
Collections
- UT - Forest Management [2981]