Pemanfaatan ekstrak kasar steroid kulit batang kayu gabus (alstonia scholaris, R.BR.) sebagai anthiperkolesterolemia
View/Open
Date
1998Author
Prawira, Lydia Novyanti
Roswiem, Anna P.
Tohir, Dudi
Metadata
Show full item recordAbstract
Dewasa ini makin banyak berkembang penyakit degeneratif yang berhubungan dengan kebiasaan makan yang tidak baik. Bila seseorang mengkonsumsi terlalu banyak makanan kaya akan lemak (misalnya pada makanan fast food/cepat saji), khususnya banyak mengandung asam lemak jenuh dan kolesterol ternyata dapat menuntun kepada keadaan hiperkolesterolemia (suatu keadaan dimana terjadi peningkatan kadar kolesterol darah). Keadaan ini pada akhirnya dapat menimbulkan berbagai penyakit komplikasi yang dapat berakhir dengan kematian.
Untuk menjaga agar kolesterol darah tetap nornial (untuk manusia sekitar > 240 mg/dL darah), banyak usaha dapat dilakukan. Suatu hal terpenting ialah dengan memperhatikan jenis makanan yang dikonsumsi, khususnya komposisi gizi dan kalorinya. Bila usaha ini sulit untuk dilaksanakan, maka dapat dicoba pengobatan tradisional yang melibatkan pemanfaatan bahan-bahan alami dari lingkungan sekitar, misalnya dengan jamu-jamuan.
Penelitian ini mencoba memanfaatkan kulit batang Kayu Gabus (Alstonia scholaris, R. BR) untuk menurunkan kadar kolesterol total serum darah. Telah terbukti bahwa fraksi sir dari kulit batang ini (dalam bentuk infusarium) telah dapat menurunkan kadar kolesterol total serum darah tikus hiperkolesterolemia dengan pemberian 4 ml/kg berat badan/hari dalam jangka waktu 14 hari perlakuan (Roswiem, 1995). Oleh sebab itu, ekstrak kasar steroid dari kulit batang kayu yang sarna dicoba untuk melihat aktivitasnya dalam menurunkan kadar kolesterol total kelinci hiperkolesterolemia, dan juga membandingkan aktivitasnya dengan infusarium dan obat penurun kolesterol (lovastatin).
Penelitian ini melibatkan 10 ekor kelinci jenis New Zealand White dalam 5 kelompok perlakuan (kontrol negatif, kontrol positif, perlakuan ekstrak kasar steroid, perlakuan infusarium, dan perlakuan obat). Kulit batang Kayu Gabus (Alstonia scholaris, R. BR.) diekstrak steroidnya dengan pelarut kloroform (CHCl3) dan diperoleh ekstrak kasar steroid sebesar 0,503% (b/b). Dari jumlah tersebut, kelinci kemudian diberikan ekstrak ini dengan dosis 10,56 mg/kg berat badan/ hari. Hasil penelitian menunjukkan terjadinya penurunan kadar kolesterol sebanyak 10,73% selama 3 hari, tetapi kemudian kelinci mati, sehingga penelitian ini belun dapat menyimpulkan bahwa ekstrak kasar steroid menurunkan kadar kolesterol total serum kelinci hiperkolesterolemia. Karena waktu perlakuan ekstrak kasar steroid yang singkat akibat kematian kelinci, data yang terkumpul tidak mencukupi untuk suatu penyimpulan, maka aktivitas ekstrak kasar steroid dalam menurunkan kolesterol total serum darah belum dapat dibandingkan dengan aktivitas infusarium dan obat.
Penelitian ini juga menunjukkan bahwa infusariurn kulit batang Kayu Gabus dengan dosis 80,60 mg/kg berat badan/hari dan obat lovastatin dengan dosis 0,286 mg/kg berat badan/ hari mampu menurunkan kadar kolesterol total serum darah kelinci hiperkolesterolemia, namun aktivitas penurunan kolesterol tersebut lebih tinggi ditunjukkan oleh obat lovastatin. Perorunan kolesterol total serum setelah 15 hari perlakuan kelompok perlakuan ini ternyata tidak mencapai kadar kolesterol total serum normal yang diwakili oleh kelompok kontrol negatif.
Collections
- UT - Chemistry [2068]