Model Optimasi Daya Dukung Sosial Pariwisata Cirebon
View/ Open
Date
2024-01-18Author
Rusli, Meizar
Avenzora, Tutut
Sunarminto, Tutut
Malihah, Elly
Metadata
Show full item recordAbstract
Tekanan sosial terjadi pada dinamika kepariwisataan yang tidak mengenal
waktu terjadi secara terus menerus pada berbagai ruang, berpotensi mengganggu
keseimbangan tatanan sosial yang ada. Atas dasar hal tersebut harus dijawab
dengan pemikiran tentang bagaimana membangun ketahanan sosial masyarakat
lokal, melalui konsep daya dukung sosial yang utuh. Penelitian ini fokus pada daya
dukung sosial dalam upaya memaksimalkan kondisi positif atas terjadinya interaksi
sosial pada ruang pariwisata.
Tujuan penelitian ini adalah untuk membangun model optimasi daya dukung
sosial yang mampu memberikan kontribusi pemikiran dalam berkelanjutan
pembangunan pariwisata. Rincian penelitian untuk menjawab tujuan penelitian
diuraikan dalam pembahasan sebagai berikut : (1) Menganalisis tata nilai sosial
masyarakat Kota Cirebon dan Kabupaten Cirebon. (2). Menganalisis orientasi
pemangku kepentingan (Stakeholder) terhadap daya dukung sosial pariwisata. (3).
Membangun model daya dukung sosial pariwisata. Kebaruan dari penelitian ini
adalah rumusan Model Optimasi Daya Dukung Sosial yang disusun secara
komprehensif dengan memperhatikan tujuh situasi kondisi sosial perang, konflik,
disosiatif, kondusif, asosiatif, kooperatif dan kolaboratif produktif pada tujuh ruang
agama, ekonomi, teknologi, ilmu pengetahuan, hak & kewajiban, kesenian dan
komunikasi.
Metode penelitian dilakukan melalui pendekatan exploratory sequential
design melalui proses prioritas pengambilan dan analisis data kualitatif dilakukan
pada tahap awal melalui pertanyaan tertutup. Peneliti melanjutkan tahap berikutnya
dengan metode kuantitatif untuk menguji atau melakukan generalisasi berdasarkan
temuan awal. Peneliti kemudian melakukan interpretasi dan sintesa hasil penelitian.
Instrumen penelitian terdiri atas pertanyaan tertutup menggunakan sistem skoring
mengikuti pola “One Score One Indicator Scoring System” merupakan representasi
dari berbagai variabel penelitian. Sumber data primer berasal dari tujuh informan
terdiri atas agamawan, akademisi, pegawai pemerintah, LSM, masyarakat adat,
pelaku usaha dan masyarakat umum. Sumber data sekunder diperoleh dari berbagai
dokumen dan pustaka yang relevan dengan tema penelitian. Jumlah sampel dari
kelompok masyarakat ditetapkan sejumlah 1260 orang yang diperoleh dari
perkalian antara jumlah kelompok sosial yang diteliti dengan jumlah minimun
sampel sebesar 30 orang. Data orientasi persepsi stakeholder dianalisis
menggunakan metode analisis deskriptif, pola rasio metode radar, analisis
komparatif, metode SEM (Structural Equation Model) dan Reciprocal Mirroring
Value Matrix.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa bahwa arah polarisasi orientasi
stakeholder terhadap konfirmasi tata nilai pada penelitian bersifat positif.
Stakeholder mengkonfirmasi indikator-indikator penilaian telah sesuai dalam
menilai kondisi sosial masyarakat dengan skor rata-rata 6,29. Sedangkan kondisi
faktual menujukkan bahwa interaksi sosial yang mengarah pada situasi kondusif,
asosiatif, kooperatif, kolaborasi produktif terjadi di Cirebon dengan skor 5,70.
Ruang sosial yang memberikan kontribusi positif mengarah pada ruang agama dan
teknologi. Arah polarisasi ini sejalan dengan hasil Structural Equation Model dan
Reciprocal Mirroring Value Matrix. Agama di Cirebon dianggap sebagai ruang
yang mampu mempersatukan nilai keimanan dan adat secara moderat. Agama
bukan hanya menyediakan sistem keyakinan dan peribadatan, akan tetapi sistem
relasi sosial yang pada akhirnya membentuk moral komunitas. Penguatan toleransi
antar umat beragama wajib ditingkatkan sebagai pondasi dalam membangun model
daya dukung sosial yang dinamis. Upaya mempertahankan kondisi tersebut dengan
prinsip memahami atas norma yang telah disepakati serta saling percaya diantara
individu maupun kelompok. Model fungsional gigi roda menggambarkan semua
aspek dan variabel yang terkait dalam satu sistem yang optimal dalam menjaga daya
dukung sosial pariwisata Cirebon. Secara umum, aspek yang mampu mengoptimasi
secara tepat didalam menggerakan model fungsional gigi roda yang ditawarkan
yaitu agama, komunikasi, ilmu pengetahuan dan kesenian. Sebagai variabel yang
sangat krusial dalam upaya optimasi daya dukung sosial, maka berbagai kebijakan
dan program wajib difokuskan agar mampu meningkatkan peran ruang agama.
Penguatan toleransi beragama akan mempengaruhi kontestasi positif, perlakuan
yang sama dan mengutamakan peraturan.
Collections
- DT - Forestry [347]