The Impact of Investment in the Mining and Quarrying Sector of East Kalimantan on the Indonesian Economy: An IRIO Approach

Abstract

Equitable economic development continues to be at the forefront of building towards a prospective Indonesia. As of 2022, Indonesia’s western provinces contribute to 80% of GDP while the east contributes only around 20%. Kalimantan is a region that holds great potential in developing Indonesia’s economy. Wealthy in natural resources, Kalimantan focuses on becoming Indonesia’s base for manufacturing industries and the barn for national energy. East Kalimantan is diversely energy resource-rich and able to fulfill this. This study aimed to analyze the linkages of East Kalimantan’s mining and quarrying sector with other sectors and regions and its impact of investment on output, income, and labor. The method used is analysis of linkages and investment impact using the 2016 IRIO Table according to 17 sectors and 34 provinces. The results showed that the mining and quarrying sector had a weak ability in attracting production growth in its upstream sectors, but had a strong ability in encouraging production growth in its downstream sectors. The existence of investment in East Kalimantan’s mining and quarrying sector had a large impact on the total output, income, and labor in various sectors of East Kalimantan and many other provinces in Indonesia.

Pemerataan pembangunan ekonomi terus menjadi fokus utama dalam membangun Indonesia yang prospektif. Pada tahun 2022, provinsi-provinsi di bagian barat Indonesia berkontribusi terhadap 80% PDB, sementara bagian timur hanya berkontribusi sekitar 20%. Kalimantan merupakan wilayah yang memiliki potensi besar dalam mengembangkan perekonomian Indonesia. Kaya akan sumber daya alam, Kalimantan berfokus untuk menjadi basis industri pengolahan dan lumbung energi nasional. Kalimantan Timur kaya akan sumber daya energi yang beragam dan mampu memenuhi hal tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis keterkaitan sektor pertambangan dan penggalian di Kalimantan Timur dengan sektor dan wilayah lain serta dampak investasi terhadap output, pendapatan, dan tenaga kerja. Metode yang digunakan adalah analisis keterkaitan dan dampak investasi dengan menggunakan Tabel IRIO 2016 menurut 17 sektor dan 34 provinsi. Hasil penelitian telah menunjukkan bahwa sektor pertambangan dan penggalian memiliki kemampuan yang lemah dalam menarik pertumbuhan produksi di sektor hulunya, namun memiliki kemampuan yang kuat dalam mendorong pertumbuhan produksi di sektor hilirnya. Keberadaan investasi di sektor pertambangan dan penggalian di Kalimantan Timur memiliki dampak yang besar terhadap total output, pendapatan, dan tenaga kerja di berbagai sektor di Kalimantan Timur dan banyak provinsi lain di Indonesia.