| dc.description.abstract | Lepas pantai khususnya lapisan dalam berpotensi sebagai alternatif daerah baru bagi penangkapan ikan. Untuk mengetahui informasi mengenai daerah penangkapan ikan dan stok ikan diperlukan suatu penelitian yang dapat memberikan gambaran informasi daerah penangkapan dan stok ikan.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui nilai dan sebaran spasial kepadatan akustik ikan laut dalam dengan menggunakan Split Dual Beam Acoustic System di Perairan Parangtritis (110°38,07' BT dan 8°25,11' LS hingga 110°52,87' BT dan 8°27,11' LS) pada bulan Desember 2003. Kepadatan akustik adalah suatu nilai luasan kepadatan target yang terdeteksi melalui pantulan kembali gelombang suara (backscattering strength) setelah mengenai target.
Metode pengambilan data dilakukan dengan metode hydroacoustic dengan menggunakan instrumen akustik KFC-Kaijo 3000, suatu sistem akustik dengan menggunakan transducer gabungan, yaitu sorot terbagi (split-beam) dan dwi sorot (dual beam) dengan frekuensi 38 kHz dan 120 kHz secara simultan. Data akustik yang didapatkan berupa data dalam bentuk echogram. Selain data akustik diproses pula data oseanografi (suhu, salinitas dan kelarutan oksigen (DO)) yang diperoleh dari instrumen CTD.
Dari hasil pengolahan data diperoleh nilai rata-rata kepadatan akustik pada lapisan tercampur adalah 1130,96 m²/nmi dengan kedalaman antara 0-100 m, lapisan termoklin memiliki rata-rata kepadatan akustik sebesar 610,94 m²/nmi² dengan kedalaman antara 100-200 m, sedangkan lapisan dalam memiliki nilai rata-rata kepadatan akustik paling kecil yaitu 305,92 m²/nmi² dengan kedalaman maksimum mencapai 600 m.
Temperatur Perairan Parangtritis pada bulan Desember 2003 berkisar antara 24,57-29,28°C untuk lapisan tercampur, 12,63-26,11°C untuk lapisan termoklin dan 4,20-12,88 °C pada lapisan dalam, dengan kisaran tersebut dijumpai nilai densitas tertinggi ada pada suhu yang hangat yaitu berada pada daerah permukaan air dan posisinya menjauhi pantai. Kisaran salinitas memiliki fluktuasi yang lebih kecil yaitu antara 32,72-34,71 psu, sedangkan nilai oksigen semakin kecil seiring bertambahnya kedalaman, nilai rata-rata oksigen pada lapisan tercampur yaitu 4,71 ml/l, pada lapisan termoklin memiliki rata-rata oksigen sebesar 2,83 ml/1. sedangkan pada lapisan dalam nilai rata-rata oksigen jauh lebih kecil lagi yaitu 1,18 ml/1.
Nilai kepadatan akustik terendah berada pada lapisan dalam, hal ini diduga karena lebih banyaknya faktor pembatas bagi keberlangsungan hidup ikan, sehingga tidak semua ikan mampu beradaptasi untuk hidup di lapisan dalam. Faktor pembatas tersebut diantaranya yaitu, jumlah makanan/ pakan ikan yang terbatas, suhu yang rendah, salinitas yang tinggi, tekanan yang tinggi dan kandungan oksigen terlarut yang rendah. | id |