Show simple item record

dc.contributor.advisorMachfud
dc.contributor.authorMariana, Anissa
dc.date.accessioned2024-01-17T04:30:05Z
dc.date.available2024-01-17T04:30:05Z
dc.date.issued2004
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/135009
dc.description.abstractUdang sebagai bahan pangan, memiliki kadar protein tinggi namun di lain pihak bersifat perishable (mudah rusak). Sebagai bahan pangan yang dapat dikonsumsi secara langsung maupun diolah lebih lanjut, udang memerlukan kesegaran yang baik. Salah satu cara untuk mempertahankan kesegaran udang adalah dengan proses pembekuan yang juga dapat memberikan nilai tambah produk udang dan meningkatkan nilai jualnya dalam usaha perdagangan. Perencanaan produksi udang beku diperlukan untuk memenuhi permintaan konsumen terhadap produk secara efisien dari segi waktu dan biaya produksi dengan mengoptimalkan penggunaan sumber daya yang tersedia. Tujuan penelitian ini adalah mengembangkan model untuk perencanaan produksi pada industri pembekuan udang agar dapat meningkatkan efisiensi produksi dengan menyusun perencanaan produksi yang sesuai dalam upaya memenuhi permintaan konsumen dan pengalokasian bahan baku yang efektif. Model dikembangkan dalam satu paket program komputer yang diberi nama FroshProPlan. Model yang dihasilkan menyediakan perencanaan produksi make to order untuk memenuhi permintaan dan perencanaan produksi make to stock sebagai alternatif pengalokasian sisa bahan baku yang tidak digunakan dalam rencana make to order. Model yang dikembangkan dapat memenuhi kondisi aktual yang terjadi pada industri pembekuan udang, yaitu ketidakcocokkan antara spesifikasi pesanan dengan kondisi bahan baku yang tersedia. Hal-hal yang berkaitan secara langsung dengan rencana produksi adalah kapasitas stasiun kerja, waktu baku operator, rendemen produk, dan distribusi spesifikasi size dan grade bahan baku. Untuk prakiraan distribusi bahan baku, digunakan metode naïve, yaitu suatu prinsip yang menyatakan bahwa sesuatu yang terjadi pada saat ini juga akan terjadi di masa yang akan datang. Rencana produksi make to order diprioritaskan untuk pesanan yang memiliki batas waktu penyelesaian terpendek dan yang memiliki sisa pesanan terbesar. Untuk rencana make to stock awal, digunakan proporsi permintaan produk berdasarkan data order aktual periode mingguan mulai dari bulan September 2003 hingga bulan Mei 2004. Untuk alokasi distribusi RM (raw material), digunakan kelompok produk pilihan pengguna sebagai prioritas pengalokasian sisa bahan baku. Paket program yang dikembangkan dapat membantu mencari kecocokkan antara bahan baku yang tersedia dan spesifikasi pesanan dengan lebih cepat dan efisien serta dapat memberikan alternatif pengalokasian sisa bahan baku dengan tetap mengacu pada kebijakan perusahaan.id
dc.language.isoidid
dc.publisherIPB Universityid
dc.subject.ddcIndustri pembekuan udangid
dc.subject.ddcLampungid
dc.titlePengembangan model perencanaan produksi untuk industri pembekuan udang dengan pendekatan metode heuristik : Studi kasus di PT Central pertiwi bahari, Lampungid
dc.typeUndergraduate Thesisid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record