Show simple item record

dc.contributor.advisorWiendi, Ni Made Armini
dc.contributor.authorOktavia B, Dewi Suryani
dc.date.accessioned2024-01-16T01:22:09Z
dc.date.available2024-01-16T01:22:09Z
dc.date.issued2004
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/134774
dc.description.abstractTomat merupakan salah satu komoditas yang multiguna, berfungsi sebagai sayuran, bumbu masak, buah meja, minuman, bahan pewarna makanan, sampai pada bahan kosmetik dan obat-obatan. Tomat yang termasuk pada kelompok sayuran mempunyai tingkat komersial tinggi dan dikonsumsi oleh semua kalangan masyarakat, maka perlu diadakan perbaikan dan peningkatan mutu tanaman tomat. Salah satu cara untuk mendapatkan bibit bermutu tinggi yaitu dengan penggunaan teknik kultur jaringan melalui regenerasi sel tanaman tomat. Dengan teknik ini diharapkan bibit yang dihasilkan seragam secara genetik dan bebas patogen. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh IAA dan 2iP terhadap regenerasi eksplan tomat varietas Ratna membentuk tunas adventif secara in vitro. Penelitian dilaksanakan dari bulan Oktober 2003 dan berakhir pada bulan April 2004. Penelitian dilakukan di Laboratorium Bioteknologi Tanaman, Departemen Budidaya Pertanian, Fakultas Pertanian, IPB, Bogor. Penelitian terdiri dari 2 set percobaan. Percobaan I: menggunakan eksplan daun dan percobaan II: menggunakan eksplan hipokotil. Setiap percobaan menggunakan rancangan faktorial dengan dua faktor yang disusun dalam rancangan kelompok lengkap teracak (RKLT). Perlakuan ZPT untuk kedua percobaan disusun secara faktorial dengan 2 faktor yaitu faktor I: IAA dengan tiga taraf konsentrasi yaitu 0.0, 0.1, dan 0.5 mg/l dan faktor II: 2iP dengan empat taraf konsentrasi yaitu 0.0, 0.5, 1.0, dan 2.0 mg/l. Dengan demikian terdapat 12 kombinasi perlakuan zat pengatur tumbuh pada setiap percobaan yang diulang 5 kali sehingga terdapat 60 satuan percobaan. Setiap ulangan terdiri dari 5 botol dengan 2 eksplan per botol, sehingga jumlah total eksplan sebanyak 600 eksplan untuk setiap percobaan. Ulangan berdasarkan umur kecambah tomat. Eksplan yang digunakan berasal dari kecambah tomat varietas Ratna yang berumur 14, 17, 19, 20 dan 21 hari. Pengamatan dilakukan selama 12 minggu terhadap persentase hidup, kultur terkontaminasi dan mati, saat terbentuk kalus, tunas adventif dari kalus dan akar, jumlah eksplan berkalus, jumlah tunas adventif dari kalus, persen eksplan berakar dan jumlah akar. Rata-rata persentase hidup, kontaminasi dan mati pada eksplan daun masing-masing adalah 84.8%, 9.2% dan 6.0%, sedangkan pada eksplan hipokotil berturut-turut adalah 78.8%, 4.0% dan 17.2%. Saat pembentukan kalus tercepat pada eksplan daun yaitu 16.1 HST pada kombinasi perlakuan 0.5 mg/l IAA dengan 2.0 mg/l 2iP, sedangkan pembentukan kalus dari eksplan hipokotil tercepat saat 16.7 HST pada kombinasi 2.0 mg/l IAA dengan 0.1 dan 0.5 mg/l ΙΑΑ. ...id
dc.language.isoidid
dc.publisherIPB Universityid
dc.subject.ddcTomatid
dc.subject.ddcIn vitroid
dc.titleRegenerasi tanaman tomat Lycopersicon esculentum Mill. varietaas ratna secara in vitroid
dc.typeUndergraduate Thesisid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record