View Item 
      •   IPB Repository
      • Research and Community Empowerment
      • Competitive Grant (Hibah Bersaing)
      • View Item
      •   IPB Repository
      • Research and Community Empowerment
      • Competitive Grant (Hibah Bersaing)
      • View Item
      JavaScript is disabled for your browser. Some features of this site may not work without it.

      Pertumbuhan dan Aktivitas Nadh-Tetrazolium Reduktase Sel-Sel Trofoblas Blastosis Vitrifikasi yang Mengalami ‘Hatching’ dan ‘Non-Hatching’

      Thumbnail
      View/Open
      Ringkasan (22.92Kb)
      Ringkasan (37.5Kb)
      Date
      2009
      Author
      Djuwita, Ita
      Prasetyaningtyas, Wahono Esthi
      Winarto, Adi
      Metadata
      Show full item record
      Abstract
      Salah satu permasalahan yang dihadapi dalam aplikasi transfer embrio beku adalah rendahnya angka kebuntingan dan kelahiran anak dari hasil transfer embrio beku dibandingkan hasil transfer embrio segar (Dobrinsky, 1996; Djuwita et al. 2009; Hochi et al. 1996). Diduga blastosis pasca kriopreservasi, walaupun secara morfologi tampak normal mengalami kegagalan ‘hatching’ dan implantasi sehingga menyebabkan rendahnya tingkat kebuntingan. Hatching’ adalah proses keluarnya blastosis dari zona pelusida, sedangkan implantasi adalah proses menempel, melekat dan invasi sel-sel trofoblas kedalam endometrium uterus induk. Faktor maternal ataupun perlakuan seperti kriopreservasi dapat mengakibatkan rendahnya kualitas embrio, khususnya struktur intraseluler yang secara morfologi tidak tampak dibawah mikroskop cahaya (Cocero et al, 2002; Thouas et al, 2004). Untuk itu perlu dilakukan penelitian untuk menganalisis sejauh mana proses kriopreservasi embrio dengan metode vitrifikasi dapat mengakibatkan kegagalan ‘hatching’ dan implantasi menggunakan sistem kultur in vitro dan blastosis mencit (Mus musculus albinus) sebagai model.. Penelitian dirancang secara acak lengkap dalam empat kelompok perlakukan yakni (1) blastosis kontrol (tanpa vitrifikasi) yang mengalami ‘hatching’ (KH); (2) blastosis kontrol yang ‘non-hatching’ (KNH); (3) blastosis vitrifikasi yang ‘hatching’ (VH) dan (4) blastosis vitrifikasi yang ‘non-hatching’ (VNH). Parameter yang diamati adalah (1) kemampuan ‘hatching’ blastosis pasca vitrifikasi; (2) diameter pertumbuhan (outgrowth) sel-sel trofoblas, (3) aktivitas NADH-Tetrazolium Reduktase yang berperan dalam memproduksi ATP (energi), serta (4) Pola distribusi mitokondria. Pengujian proses ‘hatching’ dan implantasi dilakukan dengan system kultur in vitro baik blastosis maupun sel-sel trofoblast dalam cawan petri (sebagai tempat perlekatan sel-sel trofoblas) menggunakan medium DMEM yang disuplementasi dengan Newborn Calf Serum 10%, Insuline-Transferin dan Selenium (ITS) 10%, dan gentamicine 50 µg/ml (µl). Kultur dilakukan selama 7 hari dalam inkubator CO2 5% suhu 37oC. Analisa NADH-TR dilakukan secara histokimia berdasarkan Malik et al (2000), sedangkan pola distribusi mitokondria dilakukan secara imunohistokimia.
      URI
      http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/13465
      Collections
      • Competitive Grant (Hibah Bersaing) [295]

      Copyright © 2020 Library of IPB University
      All rights reserved
      Contact Us | Send Feedback
      Indonesia DSpace Group 
      IPB University Scientific Repository
      UIN Syarif Hidayatullah Institutional Repository
      Universitas Jember Digital Repository
        

       

      Browse

      All of IPB RepositoryCollectionsBy Issue DateAuthorsTitlesSubjectsThis CollectionBy Issue DateAuthorsTitlesSubjects

      My Account

      Login

      Application

      google store

      Copyright © 2020 Library of IPB University
      All rights reserved
      Contact Us | Send Feedback
      Indonesia DSpace Group 
      IPB University Scientific Repository
      UIN Syarif Hidayatullah Institutional Repository
      Universitas Jember Digital Repository