| dc.description.abstract | Sistem temu-kembali informasi (IRS) dievaluasi berdasarkan beberapa kriteria tertentu, diantaranya efisiensi eksekusi, efisiensi penyimpanan, dan efektivitasnya. Pengukuran efektivitas retrieval yang paling umum digunakan adalah berdasarkan nilai recall (bagian dokumen relevan yang terpanggil) dan precision (bagian dokumen yang dipanggil dan relevan).
Penelitian ini dilakukan untuk mengukur retrieval effectiveness pada salah satu model IRS yaitu Knowledge-Based Fuzzy Information Retrieval (KBFIR). Sistem ini membagi tingkat relevansi yang disediakan untuk user query menjadi empat, yaitu "sangat relevan", "relevan", "agak relevan", dan "tidak relevan". Masing-masing tingkat relevansi mempunyai variasi nilai interval yang dibagi dalam: kelompok interval 1 (tidak memiliki irisan nilai interval antar tingkat relevansi), kelompok interval 2 (memiliki irisan nilai interval antar tingkat relevansi). kelompok interval 3 (memiliki nilai interval lebih panjang dari kelompok interval 2), dan kelompok interval 4 (mimiliki irisan nilai interval antar tingkat relevansi yang lebih panjang dari kelompok interval 2).
Pengujian sistem aplikasi KBFIR dengan studi kasus Sistem Aplikasi Retrieval Hadits menunjukkan hasil yang cukup memuaskan dengan nilai retrieval effectiveness tertinggi pada kelompok interval 2 dan threshold 0.8-0.9. Nilai beda effectiveness dapat dipakai untuk mengukur standar kinerja terendah, tetapi bukan alat utama karena nilai beda effectiveness (AF) yang besar (AF≥ 0.20) muncul untuk merepresentasikan pengaruh kelompok interval, bukan pengaruh retrieval yang sangat efektif. Karena sistem KBFIR cukup memenuhi standar kinerja terendah dan effectiveness, maka tahap selanjutnya akan diimplementasikan basis data tambahan yaitu ayat-ayat Al-Qur'an yang relevan dengan beberapa ilmu pengetahuan, untuk melengkapi sistem aplikasi retrieval hadits. | id |
