Show simple item record

dc.contributor.advisorSumantri, Ceces
dc.contributor.advisorDarwati, Sri
dc.contributor.authorGalib, Iqbal
dc.date.accessioned2024-01-12T07:19:40Z
dc.date.available2024-01-12T07:19:40Z
dc.date.issued2024-01-11
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/134579
dc.description.abstractAyam IPB-D3 merupakan hasil seleksi dari ayam IPB-D1 yang memiliki potensi pertumbuhan cepat dibandingkan ayam kampung pada umumnya. Keunggulan genetik salah satu indikator pertumbuhan yaitu bobot badan menjadikan ayam IPB-D3 dapat menjadi solusi dalam pemenuhan kuota ayam kampung tersebut. Ayam lokal IPB-D3 telah menjadi objek penelitian untuk pembentukan calon galur jantan. Penelitian ini bertujuan menganalisis performa bobot badan, laju pertumbuhan, efisiensi pakan, mortalitas, nilai heritabilitas, dan korelasi genetik pada ayam IPB-D3 Generasi 3 (G3) dan Generasi 4 (G4) sebagai dasar seleksi calon galur, dengan harapan dapat meningkatkan produktivitas ayam lokal IPB-D3 lebih efisien. Penelitian yang dilakukan menggunakan 100 ekor ayam IPB-D3 G3 dari umur 1 minggu hingga berumur 24 minggu. Hal tersebut dilkukan hingga ayam IPB-D3 G3 memiliki keturunan (ayam IPB-D3 G4) sebanyak 100 ekor. Pengukuran bobot badan ayam IPB-D3 G4 dilakukan dari DOC hingga berumur 3 bulan, lalu dilakukan analisis laju pertumbuhan bobot badan, konversi pakan, dan mortalitas pada ayam IPB-D3 G3 dan G4 serta, nilai heritabilitas bobot badan dan nilai korelasi genetik bobot badan ayam IPB-D3 G4. Bobot ayam jantan IPB-D3 G3 dapat tumbuh mencapai 1087,9 g untuk pada umur 4 bulan, sementara ayam jantan IPB-D3 G4 hanya membutuhkan waktu 3 bulan untuk mencapai bobot 1021,44 g. Performa yang didapatkan antara ayam IPB-D3 G3 dan G4 memiliki perbedaan karena adanya pengaruh lingkungan. Laju pertumbuhan ayam IPB-D3 G3 dan G4 hampir sama yaitu di bawah optimal setelah umur 1 bulan karena terjadi perubahan pakan dan pengaruh kondisi lingkungan, namun kembali naik saat berumur 2-3 bulan. Ayam IPB-D3 G4 hanya membutuhkan FCR 2,21 dan ayam IPB-D3 G3 membutuhkan FCR 3,45. Umur ayam dan periode bertelur IPB-D3 G3 juga memengaruhi performa bobot DOC dan pertumbuhan bobot dari ayam IPB-D3 G4. Ayam IPB-D3 G3 memiliki mortalitas yang sangat tinggi akibat penyakit snot namun, hal tersebut tidak terjadi pada ayam IPB-D3 G4. Nilai heritabilitas dan korelasi genetik ayam IPB-D3 G4 tinggi secara paternal pada umur 4 minggu.id
dc.language.isoidid
dc.publisherIPB Universityid
dc.titleParameter Genetik Performa Pertumbuhan pada Ayam Calon Galur IPB-D3 Generasi 3 dan 4id
dc.typeThesisid
dc.subject.keywordbody weightid
dc.subject.keywordfeedid
dc.subject.keywordgenetic correlationid
dc.subject.keywordheritabilityid
dc.subject.keywordIPB-D3 chickenid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record