Optimisasi produksi pupuk urea dam ammonia pada PT. Pupuk iskandar muda, Nanggroe Aceh Darussalam
Abstract
Berdasarkan Keputusan Menteri Perindustrian dan Perdagangan RI Nomor: 70/MPPP/Kep/2003 maka setiap produsen bertanggung jawab atas pengadaan dan penyaluran pupuk bersubsidi pada wilayah propinsi yang menjadi tanggung jawabnya. Keputusan tersebut mewajibkan produsen pupuk untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri terlebih dahulu dengan harga yang telah ditentukan pemerintah. PT. Pupuk Iskandar Muda (PIM) sebagai salah satu produsen dalam negeri memiliki tanggungjawab terhadap pengadaan pupuk urea di daerah Nanggroe Aceh Darussalam (13 kabupaten) dan Sumatera Utara (18 kabupaten).
Potensi ekspor PT. PIM sebenarnya cukup besar, tetapi akibat kebijakan pemerintah untuk membantu petani dalam negeri, ekspor menjadi terbatas bahkan ada beberapa periode dimana PT. PIM tidak dapat melakukan ekspor yang seharusnya dapat memberi keuntungan lebih tinggi bagi perusahaan. Negara-negara yang menjadi tujuan ekspor antara lain adalah Vietnam, Taiwan, Philipina, Singapura, Jepang, Malaysia, Myanmar, dan Thailand.
Hambatan paling utama di PT. PIM adalah pasokan gas bumi. Pada tahun 2003, pasokan gas dari Exxonmobile (E-MOI) yang menjadi bahan baku utama pupuk urea masih terhambat. Pasokan tidak lancar akibat interrupt gas bumi. E-MOI hanya mampu memasok gas bumi sebesar 70% dari kebutuhan yang didistribusikan melalui pipa dari PT. ARUN. PT. PIM menjadi tidak dapat mencapai kapasitas produksinya akibat makin terbatasnya stok gas bumi.
Permasalahan pupuk saat ini adalah masalah kelangkaan pupuk. Dilihat dari sisi produksi dan konsumsi, kelangkaan tesebut tidak seharusnya terjadi. Kapasitas produksi produsen pupuk seharusnya cukup untuk memenuhi kebutuhan domestik pupuk saat ini atau masa yang akan datang, bahkan seharusnya ada produksi pupuk urea yang berlebih yang dapat dimanfaatkan untuk ekspor.
Tujuan dari penelitian ini adalah mengkaji dampak kebijakan pemerintah tentang distribusi terhadap penerimaan PT. Pupuk Iskandar Muda dan kombinasi optimal produksi urea dan ammonia dari sisi penjualannya.
Penelitian ini dilaksanakan di PT. Pupuk Iskandar Muda yang berlokasi di Lhokseumawe, Nanggroe Aceh Darussalam pada bulan April-Mei dan bulan Juli 2004. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder, baik yang bersifat kuantitatif maupun kualitatif. Data primer diperoleh dari wawancara langsung Kepala Departemen Operasi beserta karyawannya, Kepala Diklat (Pendidikan dan Pelatihan), Kepala Biro P4 (Perencanaan, Pelaksanaan, dan Pengawasan Produksi) beserta stafnya, dan Staf Departemen pemasaran. Data sekunder diperoleh dari dokumen-dokumen perusahaan yang erat kaitannya dengan produksi pupuk, Biro Pusat Statistik, Departemen Peindustrian dan Perdagangan, serta berbagai kepustakaan yang relevan dalam penelitian. Data perusahaan mengandalkan data/arsip perusahaan yang telah terorganisir dengan baik di masing-masing divisi. ...