Show simple item record

dc.contributor.advisorJuanda, Bambang
dc.contributor.advisorAlamudi, Aam
dc.contributor.authorCahyani, Lusiana Eka
dc.date.accessioned2024-01-08T01:09:13Z
dc.date.available2024-01-08T01:09:13Z
dc.date.issued1999
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/133986
dc.description.abstractPenelitian ini bertujuan untuk mengelompokkan kabupaten dan kotamadya (kodya) yang ada di Propinsi Jawa Baral berdasarkan 13 indikator pendidikan tahun 1994 dan 1998 serta membandingkan karakteristik masing-masing kelompok yang terbentuk berdasarkan data tahun 1994 dan 1998 tersebut. Pengelompokkan diperoleh dengan menggunakan metode Gerombol Berhirarki dan konsep Jarak Euclides, sedangkan metode Pautan Rataan dipilih sebagai metode perbaikan jaraknya. Hasil analisis gerombol menunjukkan terdapatnya 4 gerombol, baik pada tahun 1994 maupun 1998, dengan 2 gerombol diantaranya (gerombol I dan gerombol IV) memiliki anggota yang sama pada kedua tahun pengamatan tersebut. Secara umum, nilai indikator pendidikan untuk setiap gerombol tahun 1994 mengalami peningkatan kualitas pada tahun 1998. Daerah-daerah yang berstatus kodya cenderung mengelompok dengan penciri nilai indikator yang relatifbaik dibandingkan gerombol lain. Gerombol I yang beranggotakan 18 kabupaten umumnya memiliki nilai indikator yang hampir sama dengan nilai rata-rata indikator di Propinsi Jawa Baral. Angka partisipasi SD pada gerombol ini relatif tinggi, namun di tingkat SLTP dan SMU angka partisipasinya rendah. Gerombol IV yang hanya beranggotakan Kabupaten Indramayu merupakan gerombol dengan nilai-nilai indikatornya menggambarkan kondisi kualitas pendidikan yang sangat rendah. Angka melek huruf di daerah tersebut kurang dari 70 persen, sedangkan rata-rata lama bersekolah penduduk hanya berkisar 5 tahun. Kabupaten Bekasi dan Kodya Tangerang yang pada tahun 1994 membentuk gerombol sendiri, pada tahun 1998 bergabung dengan Kodya Sukabumi, Kodya Bandung dan Kodya Cirebon membentuk gerombol III. Secara umum nilai-nilai indikator pada gerombol ini bisa dikatakan cukup baik dibandingkan gerombol lainnya. Sementara itu Kodya Bogor yang pada tahun 1994 satu gerombol dengan ketiga kodya tersebut, di tahun 1998 ternyata membentuk kelompok sendiri akibat penurunan yang cukup tinggi pada angka partisipasi sekolah penduduk di daerah ini. Selain karena dampak krisis ekonomi, kemungkinan penurunan tersebut merupakan pengaruh dari program perluasan wilayah di Kodya Bogar. Dengan masuknya sebagian wilayah Kabupaten Bogor, yang merupakan anggota Gerombol I, ke wilayah Kodya Bogor telah mempengaruhi perhitungan angka partisipasi sekolah di Kodya Bogor. Meskipun demikian nilai indikator-indikator lainnya relatifbaik.id
dc.language.isoidid
dc.publisherIPB Universityid
dc.subject.ddcStatisticsid
dc.subject.ddccluster analysisid
dc.titlePengelompokkan Dati II di Jawa Barat berdasarkan beberapa indikator pendidikanid
dc.typeUndergraduate Thesisid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record