dc.description.abstract | Erosi tanah merupakan faktor utama penyebab kerusakan tanah pada daerah tropis dengan curah hujan tinggi (tropis basah) tak terkecuali pada lahan pertanian hortikultura. Lahan pertanian hortikultura terutama yang ditanamani tanaman sayuran (kentang, wortel, kubis, dan tanaman sayuran lainnya) biasanya diusahakan pada wilayah bertopografi tinggi dengan kelerengan yang curam-sangat curam. Sebagian besar pertanian hortikultura dilakukan pada tanah bertekstur lempung-lempung berdebu bahkan lempung berpasir seperti dikembangkan pada sentra produksi hortikulutura (Cisarua, Pangalengan, Ciwidey, Lembang Jawa Barat; Dieng Jawa Tengah; Brastagi Sumatera Utara; Kerinci Jambi, Malino Sulawesi Selatan, dan sentra produksi hortikultura lainnya). Tanah-tanah demikian peka terhadap erosi tanah sehingga potensi erosi tanah pada lahan pertanian hortikultura cukup tinggi. Resultan dari kondisi tanah yang peka erosi, terletak pada lereng curam, dan pengelolaan usahatani yang belum menerapkan teknik konservasi tanah dan air menyebabkan erosi tanah pada lahan pertanian hortikultura cukup tinggi. Lahan pertanian hortikultura saat ini telah kehilangan top soil dan produktivitasnya juga sudah mengalami penurunan yang signifikan. ... | id |