Show simple item record

dc.contributor.authorSetiawan, Radite P.A.
dc.contributor.authorDesrial
dc.date.accessioned2024-01-04T07:16:45Z
dc.date.available2024-01-04T07:16:45Z
dc.date.issued2023
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/133803
dc.description.abstractKelapa sawit merupakan komoditi andalan untuk produksi minyak secara nabai di Indonesia sejak 40 tahun belakangan ini. Kementerian Pertanian (Kementan) mengestimasikan luas perkebunan kelapa sawit Indonesia mencapai 16,83 juta hektare (ha) pada 2023. Hal ini tertuang dalam laporan Statistik Perkebunan Unggulan Nasional 2021-2023. Kelapa sawit siap berproduksi pada umur 3 tahun (Gambar 1). Potensi jumlah tandan kelapa sawit yang dihasilkan per hektar per tahun adalah 4-6 ton pada umur kelapa sawit 3 tahun, kemudian meningkat 12-16 ton pada umur 4 tahun, 15-19 ton pada umur 5 tahun. Pemanenan dapat dilakukan sampai pohon palem berumur 25 atau sampai dengan 35 tahun, tergantung varietas dan kondisi lingkungan tumbuh. Produksi optimal dicapai setelah umur 7 tahun sampai dengan umur 25 tahun, menghasilkan 23 sampai 35 ton/ha/tahun (IOPRI , 2013). Tulisan ini akan membahas tentang kondisi teknologi untuk pengoperasian alat panen dan alat transportasi tandan buah segar (TBS) kelapa yang digunakan di perkebunan-perkebunan kelapa sawit di Indoesia, dan penelitian IPB terkait dengan hal tersebut. ...id
dc.language.isoidid
dc.publisherDeparteman Teknik Mesin dan Biosistem, Fakultas Teknologi Pertanian, IPB Universityid
dc.titleAlat Panen dan Transportasi Tandan Buah Segar Kelapa Sawitid
dc.typeArticleid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record