Karakteristik Fisikokimia Tepung Pupa Ulat Sutra Eri (Samia cynthia ricini) dengan Ukuran Partikel Berbeda
Date
2024Author
Darmawan, Thoriq Achmad
Endrawati, Yuni Cahya
Apriantini, Astari
Metadata
Show full item recordAbstract
Pupa adalah hasil samping di pengolahan serat sutra. Penggunaan pupa yang
kurang optimal dapat menyebabkan pencemaran lingkungan. Sebagai produk
pangan, diperlukan uji analisis sifat fisikokimia sehingga diketahui nilai gizinya.
Sifat fisikokimia dianalisis dengan uji pH, uji aw, warna, dan analisis proksimat.
Adanya pengayakan tepung pupa dilakukan dengan tujuan menghomogenkan
ukuran partikel. Analisis data yang digunakan adalah Uji T-Independen. Hasil
menunjukkan bahwa pH, aw, kadar air, kadar lemak, protein ukuran partikel 80
mesh tepung pupa lebih baik dari ukuran partikel 60 mesh. Akan tetapi, kadar abu,
serat kasar, dan karbohidrat pada tepung 60 mesh lebih baik dari ukuran partikel 80
mesh. Ukuran partikel tidak memengaruhi karakteristik fisikokimia tepung pupa. Pupa is a byproduct in the processing of silk fiber. Suboptimal use of pupa
can lead to environmental pollution. As a food product, it is necessary to conduct a
physical-chemical analysis to determine its nutritional value. Physical-chemical
properties are analyzed through pH testing, water activity (aw) testing, color
analysis, and proximate analysis. Sieving of pupa flour is carried out with the aim
of homogenizing particle size. The data analysis used is the Independent T-Test.
The results show that pH, aw, moisture content, fat content, and protein content of
80 mesh pupa flour are better than that of 60 mesh particle size. However, ash
content, crude fiber, and carbohydrates in 60 mesh flour are better than that of 80
mesh particle size. Particle size does not affect the physical-chemical characteristics
of pupa flour.