| dc.description.abstract | Seleksi terhadap galur unggulan padi sawah sering terhalangi oleh adanya interaksi antara galur dan lingkungan. Statistik kestabilan digunakan untuk menjelaskan perubahan respon genotipe akibat pengaruh keragaman lingkungan. Sepuluh statistik kestabilan yang sering digunakan untuk mengidentifikasi galur- galur harapan padi sawah umur genjah dan sedang, dibandingkan untuk mencari statistik terkonsisten di antara statistik tersebut.
Statistik kestabilan dikatakan konsisten jika statistik tersebut mampu memberikan hasil yang sama tentang galur mana yang lebih stabil pada beberapa kelompok lingkungan. Sebagai indikator statistik kestabilan terkonsisten digunakan frekuensi relatif koefisien korelasi Spearman positif dan nyata dari sejumlah genotipe pada dua kelompok lingkungan yang sama banyaknya dengan 100 kali pengacakan.
Hasil analisis ragam gabungan pada kedua kelompok umur padi sawah menunjukkan adanya interaksi antara galur dan lingkungan setelah menyisihkan lokasi Cut Iri, Ubud, dan Taman Bogo. Pemeriksaan kekonsistenan pada masing-masing kelompok umur padi sawah memperlihatkan bahwa statistik kestabilan Francis merupakan statistik terkonsisten untuk padi sawah umur genjah dengan frekuensi relatif sebesar 0.46. Sedangkan untuk padi sawah umur sedang, statistik Peterson, Plaisted, Wricke, dan Shukla merupakan statistik terkonsisten dengan frekuensi relatif sebesar 0.75. | id |
