| dc.description.abstract | Sejak zaman dahulu jamur telah dimanfaatkan baik sebagai bahan makanan maupun bahan obat. Sebagai bahan makanan jamur diketahui memiliki kandungan gizi yang sangat baik, Lentinus squarrosulus dan Lentinus sajor-caju merupakan spesies jamur liar yang dapat dimakan dan unum tumbuh di kebun atau di hutan Indonesia namun belum dimanfaatkan secara luas oleh masyarakat.
Dalam penelitian ini dilakukan analisis proksimat untuk mengetahui kandungan gizi tubuh buah jamur Lentinus squarrosulus LP9 dan Lentinus sajor-caju LSC8. Metode yang dilakukan merupakan metode standar (AOAC, 1980) untuk menentukan kadar air, abu, lemak, protein (kadar N x 4,38), dan serat kasar, sedangkan kadar karbohidrat total ditentukan dengan metode Carbohydrate by difference. Disamping itu dihitung pula kadar karbohidrat N-free dan nilai kalori kedua spesies jamur tersebut.
Hasil analisis statistik menunjukkan bahwa kadar air, abu, serat kasar, dan karbohidrat total diantara kedua jenis jamur tersebut berbeda nyata, dengan kadar yang dikandung oleh L. sajor-caju LSC8 lebih tinggi daripada L. squarrosulus LP9 berturut-turut masing-masing sebesar 86,29% dan 85,41% (kadar air); 8,59% dan 7,75% (kadar abu); 14,87% dan 10,13% (kadar serat kasar); 80,17% dan 75,48% (kadar karbohidrat total). Sedangkan kadar lemak, protein dan nilai kalori L. squarrosulus LP9 lebih tinggi daripada L. sajor-caju LSC8 yakni berturut-turut sebesar 1,58% dan 0,41% (kadar lemak); 15.20% dan 10.85% (kadar protein); 348,44 Kal/100g dan 321,01Kal/100g bobot kering jamur. Kadar karbohidrat N- free kedua jamur sama, yakni 65,35% (L. squarrosulus LP9) dan 65,30% (L. sajor-caju LSC8). | id |
