Perfoma Pedet Dari Induk Sapi Perah Yang Diberi Suplementasi Katuk Depolarisasi (Sauropus androgynus (L.) Merr.)

Abstract

Berbagai faktor dapat berpengaruh terhadap performa pertumbuhan pedet dari lahir sampai dewasa. Faktor yang dapat memberikan efek dominan adalah manajemen pemeliharaan, lingkungan dan faktor genetik. Perawatan pedet sejak lahir sampai lepas sapih merupakan fase penting yang dinilai akan berpengaruh terhadap produktivitas ternak ketika dewasa. Daun Katuk depolarisasi ialah satu dari sekian inovasi teknologi pakan ternak yang dihasilkan Institut Pertanian Bogor (IPB) dengan nama Katuk IPB-3. Daun Katuk depolarisasi yakni sebagai aditif pakan ternak yang dapat memberi respons positif dalam meningkatkan produksi susu dan pertumbuhan pedet. Sebanyak 21 ekor induk sapi Friesian Holstein bunting yang digunakan, dibagi menjadi 3 kelompok. Katuk depolarisasi diberikan sebanyak 100 gram/ekor/hari dengan dicampurkan pada pemberian pakan komplit perusahaan tiap pagi hari. Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini mencakup informasi produksi dan kualitas kolostrum serta susu kolostrum yang dihasilkan oleh induk, serta data mengenai PBBH dan berat badan pedet sapi perah dari kelahiran hingga usia 90 hari. Selain itu, data mengenai mikroklimat, termasuk suhu udara, kelembaban udara, dan THI. Data dianalisis dengan menggunakan Analisis Sidik Ragam satu arah (one-way Analysis of Variance/ ANOVA), dan jika terdapat perbedaan dilanjutkan dengan uji lanjut (Dunnett’s test) dengan menggunakan SPSS Version 25. Terdapat perbedaan dalam berat badan saat lahir pada pedet yang berasal dari induk yang diberi tambahan daun katuk depolarisasi. Pedet yang berasal dari induk yang mengonsumsi daun katuk depolarisasi dalam bentuk pellet memiliki nilai yang lebih tinggi dibandingkan dengan kelompok kontrol yang tidak diberi tambahan, serta yang menerima daun katuk depolarisasi dalam bentuk bubuk. Perbedaan yang signifikan juga teramati pada produksi susu kolostrum, jumlah total solid dalam susu kolostrum, kadar lemak dalam susu kolostrum, dan kualitas susu kolostrum. Hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa daun katuk depolarisasi dapat digunakan sebagai pakan tambahan untuk meningkatkan produksi susu kolostrum, jumlah total zat padat dalam susu kolostrum, kadar lemak dalam susu kolostrum, dan kualitas susu kolostrum. Pedet yang berasal dari induk yang menerima suplemen daun katuk depolarisasi memiliki berat lahir dan PBBH yang lebih tinggi karena kandungan zat aktif dalam daun katuk depolarisasi berpengaruh positif pada pertumbuhan pedet saat masih dalam kandungan induk sapi. Katuk depolarisasi dalam bentuk pellet menunjukan perfoma lebih baik di banding dalam bentuk bubuk

Various factors can influence the growth performance of calves from birth to weaning. Factors that can have a dominant effect are maintenance management, environment and genetic factors. Calf care from birth until weaning is an important phase which is considered to have an impact on livestock productivity when they grow up. Depolarized Katuk leaves are one of the many animal feed technology innovations produced by the Bogor Agricultural Institute (IPB) under the name Katuk IPB-3. Depolarized Katuk leaves are an animal feed additive that can provide a positive response in increasing milk production and calf growth. A total of 21 pregnant Holstein Friesian cows were used, divided into 3 groups. The depolarization cat is given at 100 grams/head/day mixed with the company's complete feed every morning. The data collected in this research includes information on the production and quality of colostrum and colostrum milk produced by the mother, as well as data regarding the PBBH and body weight of dairy cow calves from birth to 90 days of age. Apart from that, data regarding microclimate, including air temperature, air humidity, and THI. Data were analyzed using one-way Analysis of Variance (ANOVA), and if there were differences, continued with a further test (Dunnett's test) using SPSS Version 25. There was a difference in body weight at birth in calves from mothers who were given additional depolarizing katuk leaves. Calves from mothers who consumed depolarized katuk leaves in pellet form had higher values compared to the control group that was not given supplements, as well as those that received depolarized katuk leaves in powder form. Significant differences were also observed in colostrum milk production, total solids in colostrum milk, fat content in colostrum milk, and colostrum milk quality. The results of this research can be concluded that depolarized katuk leaves can be used as additional feed to increase colostrum milk production, the total amount of solids in colostrum milk, the fat content in colostrum milk, and the quality of colostrum milk. Calves from mothers who received depolarized katuk leaf supplements had higher birth weights and PBBH because the active substance content in depolarized katuk leaves had a positive effect on the growth of the calf while it was still in the mother cow's womb. Depolarizing valves in pellet form show better performance than those in powder form.