Show simple item record

dc.contributor.advisorKusnanto, Ali
dc.contributor.advisorAchsani, Noer Azam
dc.contributor.advisorBahriawati, Corinna
dc.contributor.authorRistawa, I.Nyoman
dc.date.accessioned2023-12-13T00:32:37Z
dc.date.available2023-12-13T00:32:37Z
dc.date.issued1998
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/132667
dc.description.abstractPada kehidupan nyata yang dijumpai dalam alam adalah campuran berbagai populasi dari berbagai spesies. Pada umumnya akan terdapat interaksi antar spesies, sehingga keadaan populasi suatu spesies akan berbeda tanpa hadirnya spesies- spesies lain yang berinteraksi dengannya. Interaksi antar spesies dapat berdampak positif (+), tidak berpengaruh (0), atau berdampak negatif (-) bagi spesies-spesies atau salah satu spesies yang berinteraksi. Pada kasus ini akan dibahas suatu interaksi yang berdampak negatif yaitu salah satunya adalah interksi pemangsaan. Model interaksi pemangsaan atau model mangsa-pemangsa yang telah banyak dikenal adalah model mangsa-pemangsa Lotka-Volterra. Namun model ini dianggap kurang realistis karena beberapa alasan misalnya pada subsistem mangsa, laju pertumbuhan mangsa akan menuju tak terbatas tanpa adanya pemangsa. Hal ini berarti telah mengabaikan faktor daya dukung lingkungan, yaitu ruang dan makanan yang tersedia dalam jumlah terbatas. Selain itu pada respons fungsional pemangsa yaitu tingkat dimana pemangsa mengurangi mangsa, terdapat ketidakterbatasan kapasitas pemangsaan tiap pemangsa. Kapasitas pemangsaan tiap pemangsa bertambah secara linier sesuai bertambahnya kerapatan mangsa. Suatu model yang lebih realistis adalah model mangsa pemangsa May. Model May mengadopsi faktor daya dukung lingkungan pada subsistem mangsa, sehingga laju pertumbuhan mangsa tanpa pemangsa dibatasi oleh daya dukung lingkungan yang tersedia. Sehingga laju pertumbuhan mangsa tanpa pemangsa akan mengikuti model pertumbuhan populasi logistik. Pada respons fungsional pemangsa, model May mengadopsi faktor tingkat kejenuhan pemangsaan oleh pemangsa yaitu suatu batas jumlah populasi mangsa dimana kemampuan pemangsaan oleh pemangsa mulai jenuh. Untuk subsistem pemangsa, model May mengikuti model pertumbuhan populasi logistik, dengan jumlalı mangsa sebagai faktor daya dukung bagi pemangsa. ...id
dc.language.isoidid
dc.publisherIPB Universityid
dc.subject.ddcMathematicsid
dc.subject.ddcMathematicals modelsid
dc.titlePerilaku dinamik model mangsa pemangsa mayid
dc.typeUndergraduate Thesisid


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record