dc.description.abstract | Tujuan umum penelitian ini adalah mengetahui tingkat kecerdasan kognitif dan kecerdasan emosional pada siswa Sekolah Dasar berkonsep alam dan Sekolah Dasar konvensional. Tujuan khusus penelitian ini adalah (1) Mengetahui karakteristik anak, keluarga dan lingkungan pembelajaran Sekolah Dasar berkonsep alam dan konvensional; (2) Menganalisis tingkat kecerdasan kognitif dan emosional siswa di Sekolah Dasar berkonsep alam dan konvensional; (3) Menganalisis pengaruh karakteristik anak, keluarga, lingkungan pembelajaran di sekolah dan tingkat kecerdasan emosional terhadap tingkat kecerdasan kognitif siswa Sekolah Dasar berkonsep alam dan konvensional; (4) dan Menganalisis pengaruh karakteristik anak, keluarga, lingkungan pembelajaran di sekolah dan tingkat kecerdasan kognitif terhadap tingkat kecerdasan emosional siswa Sekolah Dasar berkonsep alam dan konvensional. Penelitian ini menggunakan disain Cross Sectional Study. Penelitian
dilakukan di dua lokasi di Jakarta Selatan, yaitu di Sekolah Dasar Sekolah Alam
(mewakili sekolah berkonsep alam) yang berlokasi di Ciganjur dan Sekolah
Dasar Al-Azhar (mewakili sekolah konvensional) yang berlokasi di Kebayoran
Baru. Kedua lokasi penelitian dipilih secara purposive. Pengumpulan data
dilakukan pada bulan April hingga Juni 2005. Contoh adalah siswa dengan
keluarga inti yang lengkap. Karakteristik contoh dalam penelitian ini adalah siswa
pada jenjang Sekolah Dasar yang berumur 10-11 tahun. Jumlah contoh dari
kedua sekolah tersebut sebanyak 60 siswa. Pada Sekolah Dasar Sekolah Alam,
pengambilan 30 orang siswa dilakukan secara purposive, sementara itu,
pengambilan 30 orang siswa pada Sekolah Dasar Al-Azhar kelas V dilakukan
secara acak sederhana. Jenis data yang dikumpulkan adalah data primer dan
data sekunder. Semua data diolah dengan menggunakan program komputer
SPSS versi 10.0 Data di analisis secara deskriptif dan inferensial. Analisis
statistik yang digunakan adalah uji Mann-Whitney, uji Spearman dan analisis regresi linear berganda. Pada sekolah berkonsep alam persentase terbesar contoh berumur 11 tahun (63,3%) dan berjenis kelamin perempuan (53,3%). Pada sekolah konvensional, seluruh contoh berumur 11 tahun (100%) dan persentase terbesar adalah perempuan (56,7%). Orangtua contoh sekolah berkonsep alam seluruhnya berpendidikan tinggi (100%), sedangkan pada sekolah konvensional sebagian besar orangtua contoh berpendidikan tinggi (93,4%). Pada sekolah berkonsep alam maupun konvensional, sebagian besar keluarga contoh memiliki pendapatan/kapita/bulan keluarga ≥ Rp. 614646 (90% dan 93,4%). Pada sekolah berkonsep alam, persentase terbesar contoh memiliki keluarga sedang (60%), sedangkan sekolah konvensional, persentase terbesar contoh memiliki keluarga kecil (60%). Berdasarkan hasil statistik, lingkungan pembelajaran sekolah berkonsep alam termasuk pada kategori baik, sedangkan sekolah konvensional termasuk kategori cukup. Selain itu, terdapat perbedaan antara kedua lingkungan pembelajaran. Artinya sekolah berkonsep alam memiliki lingkungan pembelajaran yang lebih baik dibandingkan sekolah konvensional. ... | id |