Pemilihan Karakter Seleksi Berdasarkan Analisis Biometrik dan Molekuler untuk Merakit Varietas Kedelai Toleran Intensitas Cahaya Rendah
View/ Open
Date
2007Author
Wimas, Desta
Sopandie, Didy
Trikoesoemaningtyas
Sobir
Metadata
Show full item recordAbstract
Kedelai adalah komoditi yang bernilai ekonomi tinggi karena merupakan
sumber utama protein nabati bagi bangsa Indonesia. Peningkatan produksi kedelai
sangat penting dilakukan untuk memenuhi kebutuhan kedelai nasional melalui
perluasan areal panen dan peningkatan produktivitas. Perluasan areal panen dapat
dilakukan dengan memanfaatkan lahan yang ada di bawah tegakan tanaman
perkebunan ( kondisi intensitas cahaya rendah). Kendala utama budidaya kedelai di
bawah tegakan adalah berkurangnya intensitas cahaya yang diterima oleh tanaman
sehingga perlu tersedia varietas yang adaptif dan berdaya hasil tinggi dalam kondisi
intensitas cahaya rendah.
Tujuan penelitian ini adalah memilih karakter seleksi bagi kedelai toleran
intensitas cahaya rendah melalui analisis kuantitatif dan molekuler. Analisis
kuantitatif dilakukan berdasarkan analisis dialel yang bertujuan untuk mengetahui
pola pewarisan karakter agronomi kedelai pada kondisi intensitas cahaya rendah.
Bahan tanaman yang digunakan dalam analisis dialel adalah empat tetua yaitu
Ceneng dan Pangrango (tetua toleran) serta Slamet dan Godek (tetua peka), dan F1
hasil persilangan di antara keempat tetua. Analisis molekuler dilakukan melalui
analisis QTL yang bertujuan untuk mendapatkan marka molekuler yang terpaut
dengan QTL yang mengendalikan daya hasil pada kondisi intensitas cahaya rendah.
Bahan tanaman yang digunakan dalam analisis QTL adalah Ceneng, Godek dan
rekombinant inbreed lines generasi F6 hasil persilangan kedua tetua.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa model genetik aditif-dominan mampu
menjelaskan keragaman karakter agronomi kedelai pada kondisi intensitas cahaya
rendah kecuali karakter jumlah polong total. Ragam aditif berpengaruh nyata untuk
karakter jumlah polong hampa, persentase polong isi dan daya hasil sedangkan
ragam dominan berpengaruh nyata untuk semua karakter yang diamati. Nilai
heritabilitas arti luas tergolong tinggi untuk semua karakter yaitu berkisar antara
75.0–96.0%, sedangkan nilai heritabilitas arti sempit tergolong tinggi hanya pada
karakter jumlah polong hampa, persentase polong isi dan daya hasil Berdasarkan
hasil penelitian ini maka karakter seleksi untuk perbaikan daya hasil kedelai pada
kondisi intensitas cahaya rendah adalah daya hasil.
Hasil yang diperoleh dari analisis molekuler adalah 9 primer RAPD yang
menghasilkan 14 marka polimorfik dan terpaut dengan tetua toleran terhadap
intensitas cahaya rendah. Konstruksi peta pautan dibuat dengan menggunakan 14
marka RAPD tersebut menghasilkan satu kelompok pautan yang mengandung tujuh
marka. Dalam penelitian ini diperoleh dua QTL yang masing-masing mengendalikan
karakter jumlah buku total dan daya hasil. Marka yang terpaut dengan QTL yang
mengendalikan karakter jumlah buku total adalah OPE15-800, sedangkan marka
RAPD yang terpaut dengan QTL yang mengendalikan karakter daya hasil adalah
OPM20-800. Berdasarkan hasil penelitian ini maka disarankan untuk menggunakan
marker yang terpaut dengan QTL yang mengendalikan daya hasil sebagai alat bantu
seleksi bagi kedelai toleran terhadap intensitas cahaya rendah.
Collections
- DT - Agriculture [731]