Aktivitas Mortalitas dan Penghambatan Makan Ekstrak Buah Bintaro (Cerbera odollam Gaertn) pada Larva Spodoptera frugiperda.
Abstract
Spodoptera frugiperda (Lepidoptera: Noctuidae) merupakan hama invasif yang menyerang tanaman jagung di Indonesia. Serangan hama ini dapat menimbulkan kerugian secara ekonomi bagi petani jagung terutama di negara- negara produsen jagung. Untuk itu perlu dipikirkan langkah-langkah pengendalian yang efektif, efisien, dan mudah dilakukan serta aman terhadap lingkungan. Salah satu pengendalian yang efektif dan efisien serta ramah lingkungan yaitu dengan menggunakan insektisida nabati. Buah bintaro (Cerbera odollam Gaertn) merupakan salah satu tumbuhan yang berpotensi dapat digunakan sebagai pestisida nabati karena memiliki kandungan senyawa metabolit sekunder seperti polifenol, saponin, tanin, steroid, terpenoid, dan alkaloid. Penelitian ini bertujuan menguji pengaruh ekstrak buah bintaro terhadap mortalitas dan penghambatan aktivitas makan pada larva S. frugiperda instar I. Pengujian mortalitas menggunakan metode residu pada daun. Ekstrak tanaman dihasilkan dengan metode ekstraksi maserasi menggunakan dua pelarut yang berbeda yaitu heksana dan etil asetat. Berdasarkan hasil analisis probit menggunakan program POLO-PC ekstrak yang paling toksik yaitu dengan perlakuan heksana dengan LC50 sebesar 0,246% dan LC95 sebesar 1,528% pada 72 jam setelah perlakuan (JSP). Pada konsentrasi tertinggi masing- masing perlakuan (1,46% pada pelarut heksana dan 5,01% pada etil asetat) mampu menyebabkan kematian berturut-turut sebesar 92% dan 100% pada 72 JSP. Uji penghambatan aktivitas makan menggunakan metode pilihan (choice method) dengan tiga taraf konsentrasi yaitu LC15, LC35, dan LC50. Hasil pengamatan menunjukkan bahwa kedua perlakuan mempunyai pengaruh terhadap penghambatan aktivitas makan pada larva. Masing-masing pada LC50, heksana mampu menghambat sebesar 83,38% dengan kriteria kuat, sedangkan pada etil asetat sebesar 62,21% dengan kriteria sedang. Spodoptera frugiperda (Lepidoptera: Noctuidae) is an invasive pest that attacks maize in Indonesia. This pest attack can cause economic losses for corn farmers, especially in corn-producing countries. For this reason, it is necessary to think about control measures that are effective, efficient, easy to implement, and safe for the environment. One of the effective and efficient as well as environmentally friendly controls is by using botanical insecticides. Suicide tree (Cerbera odollam Gaertn) fruit is a plant that has the potential to be used as a botanical pesticide because it contains secondary metabolites such as polyphenols, saponins, tannins, steroids, terpenoids, and alkaloids. This study aimed to examine the effect of suicide tree fruit extract on mortality and feeding inhibition activities against first instar S. frugiperda larvae. Mortality assay used the residue method on leaves. Plant extracts were obtained by maceration extraction method using two different solvents namely n-hexane and ethyl acetate. Based on the results of probit analysis using the POLO-PC program, the most toxic extract was n-hexane extract with LC50 and LC95 of 0.246% and 1.528% at 72 hours after treatment (HAT), respectively. The highest concentrations of each extract treatment (1.46% for n- hexane and 5.01% for ethyl acetate) were able to cause death by 92% and 100% at 72 HAT, respectively. Feeding inhibition activity assay using choice method with three concentration levels, namely LC15, LC35, and LC50 showed that all treatments inhibited feeding activity of larvae. N-hexane and ethyl acetate extracts at LC50 inhibited 83.38% with strong criteria and 62.21% with moderate criteria of larvae feeding activity, respectively.
Collections
- UT - Plant Protection [2415]