| dc.description.abstract | Ekosistem terumbu karang merupakan salah satu ciri khas ekosistem perairan tropis yang secara
ekologi termasuk wilayah yang paling produktif Indonesia memiliki luasan ekosistem terumbu karang
seluas 50.000 km² (Dahuri, I 996). Penelitian ekosistem terumbu karang secara berkelanjutan
bermanfaat untuk berbagai keperluan, antara lain membantu pemerintah dalam perencanaan pembangunan daerah pesisir.
Penelitian ini menggunakan dua metode yaitu metode transek gans dan transek kuadrat. Metode transek garis menggunakan tali meteran sepanjang 20 meter yang diletakkan sesuai kontur dasar perairan dan sejajar dengan garis pantai pada kedalaman 3 dan 10 meter. Metode transek kuadrat menggunakan transek berbentuk bujur sangkar berukuran lxl m² dan diletakkan secara berselingan di atas dan di bawah jalur transek garis setiap interval 5 meter.
Hasil pengukuran beberapa parameter lingkungan perairan di P. Menyawakan
memperlihatkan nilai pengukuran salinitas, pH dan kecerahan perairan berada dalam kondisi normal,
sedangkan suhu perairan rata-rata cukup tinggi yaitu 30,5°. Fenomena El-Nino yang terjadi
sepanjang tahun 1997-1998 hampir di seluruh perairan Indonesia merupakan salah satu pemicu
terjadinya kenaikan suhu. Tingginya suhu perairan ini telah melampaui kisaran suhu optimum bagi
kehidupan karang dan diduga merupakan penyebab utama terjadinya pemutihan karang (coralbleaching). | id |