Show simple item record

dc.contributor.advisorYulianda, Fredinan
dc.contributor.authorHelviana
dc.date.accessioned2023-11-15T07:26:33Z
dc.date.available2023-11-15T07:26:33Z
dc.date.issued1998
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/132339
dc.description.abstractPeningkatan kebutuhan bahan makanan perikanan laut dan koleksi ikan karang hias telah menimbulkan praktek-praktek penangkapan ikan yang tidak bertanggung jawab dan merusak ekosistem terumbu karang yang mempunyai produktivitas organik dan keanekaragaman jenis yang sangat tinggi. Beberapa tindakan penangkapan ikan karang tersebut adalah dengan menggunakan bahan peledak, racun potassium cyanide dan bubu. Tindakan destruktif terhadap terumbu karang lainnya adalah seperti penambangan karang untuk bahan bangunan, sedimentasi dari sungai, limbah industri, sampah domestik dan penggunaan bahan-bahan pestisida untuk pertanian dan penambangan pasir yang secara langsung atau tidak memalikan karang (Lilley, 1996). Praktek-praktek pengeksploitasian karang dan ikan karang telah meluas hampir di seluruh perairan Indonesia termasuk perairan pesisir timur Pulau Siberut, Kepulauan Mentawai, Sumatera Baral. Kondisi ekosistem terumbu karang di perairan pesisir timur Pulau Siberut telah mencapai tahap kerusakan yang serius. Hal ini tentu saja akan berpengaruh terhadap biota laut lain yang hidup di ekosistem terumbu karang tersebut, khususnya ikan karang. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kondisi dan tingkat kerusakan karang serta komunitas ikan karang; mengetahui struktur komunitas ikan karang pada ekosistem terumbu karang yang rusak; dan melihat hubungan antara lifeforms terumbu karang dengan ikan karang pada kedalaman 3 meter dan 10 meter di perairan pesisir limur P. Siberut . Penelilian dilakukan di perairan pesisir timur Pulau Siberut pada bulan Februari 1998 dengan stasiun pengamatan dilakukan di terumbu karang sepanjang perairan pesisir timur P. Siberut, yaitu Teluk Sandabah (Stasiun 1), Teluk Sarabuahh (Stasiun 2), P. Panjang Saibi (Stasiun 3), P. Umajorong (Stasiun 4) dan Labuan Bajao (Stasiun 5). Terumbu karang di semua stasiun pengamatan termasuk tipe terumbu karang tepi (fringing ree dengan kemiringan (slope)sekitar 60 ° dan terlindung dari angin (leeward).id
dc.language.isoidid
dc.publisherBogor Agricultural University (IPB)id
dc.subject.ddcMarine Scienceid
dc.titleStruktur komunitas ikan karang pada ekosisten terumbu karang yang rusak di Perairan Pesisir Timur Pulau Siberut, Kepulauan Mentawaiid
dc.typeUndergraduate Thesisid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record