dc.description.abstract | Ikan betutu merupakan kornoditas air tawar yang rnerniliki nilai dagang yang tinggi karena
dagingnya yang tebal dan cita rasa yang enak. Seiring dengan meningkatnya permintaan, maka
pengaclaan ilcan betutu rnelalui kegiatan budidaya tengah cligalakkan. Upaya dimulai clengan
penyediaan benih. Kendala yang sering ditemui dalarn penyecliaan benih ini aclalah kelangsungan
hidup yang sangat rendah terutarna pada larva yang baru menetas. Oleh karena itu dilakukan
berbagai upaya perbaikan, antara lain dengan rnempercepat penyempurnaan proses metarnorfosa
larva. Zat yang dipakai dalam proses ini adalah horrnon triiodotironin.
Penelitian ini bertujuan untuk rnengetahui pengaruh hormon triiodotironin terhaclap kelangsungan
hidup larva. Selain itu juga diamati pengarulmya terhadap derajat penetasan, perturnbuhan serta
perkernbangan larva ilcan betutu melalui perendaman pada fase embrio.
Tempat penelitian aclalah Kolarn Percobaan Babakan Darmaga, jurusan Budidaya Perairan, Fakultas
Perikanan dan Ilrnu Kelautan, IPB, mulai bulan Maret sampai Mei I 998.
Induk ikan betutu dipelihara di kolam yang juga berfungsi sebagai ternpat pernijahan. Ke dalarn
kolam diletakkan sarang yang terbuat dari asbes yang berbentuk prisma dengan ukuran 30 x 30 cnl.
Induk yang mernijah akan rnenernpelkan telur di sisi sarang. Telur yang rnenempel dipindahkan dan
cliinkubasi hingga embrio meneapai fase bintik mata. Pada fase ini dilakukan perlakuan perendarnan
dengan dosis 0, 0.01 ppm. 0.1 ppm dan 1 ppm dalam akuariurn dengan ukuran 20 x 20 x 20 cm³ dengan volume air 6 liter selama tiga jam. Setelah direndam, telur dipindahkan ke akuarium dengan ukuran 40 x 40 x 40 crn³ clengan volume air 48 liter hingga menetas. Setelah menetas pengarnatan
dilakukan setiap | id |