Show simple item record

dc.contributor.advisorSiregar, Hotnida C.H.
dc.contributor.advisorPolii, B. N.
dc.contributor.authorAi'zzatuddiyanah
dc.date.accessioned2023-11-15T01:11:19Z
dc.date.available2023-11-15T01:11:19Z
dc.date.issued2005
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/132223
dc.description.abstractUlat tepung merupakan fase larva dari kumbang Tenebrio molitor L. Rasio kalsium dan fosfor dalam ulat tepung adalah 1:7. Kandungan fosfor yang cukup tinggi ini merupakan peluang bagi ulat tepung untuk dimanfaatkan sebagai sumber fosfor bagi manusia maupun hewan selain dari susu, telur dan biji-bijian. Ulat tepung dalam pertumbuhannya biasa diberi pakan yang sekaligus juga berfungsi sebagai media hidupnya. Pollard atau dedak gandum adalah bagian dari biji gandum antara kulit dan bagian dalam yang putih serta mempunyai kandungan protein yang cukup tinggi. Onggok merupakan hasil sampingan industri tapioka yang berbentuk padat dengan kandungan BETN yang tinggi. Onggok sangat berlimpah di Indonesia sehingga mudah didapat dan murah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan kandungan air, abu, kalsium dan fosfor dalam tubuh larva (ulat tepung) dan kumbang Tenebrio molitor L. yang dipelihara pada pakan yang berbeda. Rancangan percobaan yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap dalam percobaan Faktorial 2x3. Faktor pertama (A) adalah umur ulat tepung (umur dua bulan, tiga bulan dan lebih dari tiga bulan) dan faktor kedua (B) adalah jenis pakan (pakan campuran 25% konsentrat dan 75% po/lard atau onggok). Ulangan dilakukan tiga kali. Peubah yang diamati adalah kadar air, kadar abu, kandungan kalsium dan fosfor dan perbandingan kalsiun1-fosfor dari larva ulat tepung dan kumbang. Basil penelitian menunjukkan bahwa umur berinteraksi dengan jenis pakan dalam mempengaruhi kadar air dan kadar abu. Rataan kadar air ulat umur dua bulan tidak berbeda di keduajenis pakan (59,22%-60,45%). Pada umur tiga bulan kadar air ulat meningkat dan kadar air ulat yang mendapat pakan campuran 25% konsentrat dan 75% onggok (62,28%) lebih tinggi daripada yang mendapat pakan campuran 25% konsentrat dan 75% pol/ard (60,89%). Sebaliknya pada kun1bang kadar airnya le bih rendah daripada larva. Sama seperti kadar air, kadar abu tertinggi dicapai pada umur tiga bulan dan terendah pada umur lebih dari tiga bulan (kumbang). Pada umur dua dan tiga bulan kadar abu yang mendapat pakan campuran 25% konsentrat dan 75% onggok (1,20%- 1,57%) lebih rendah daripada yang mendapat pakan campuran 25% konsentrat dan 75% po/lard (1,68%-2,01 %). Kadar abu pada umur lebih dari tiga bulan (kumbang) tidak berbeda pada kedua jenis pakan ( 1,51 %-1,53% ). Rataan kadar kalsium serta perbandingan kalsium dan fosfor dipengaruhi oleh umur ulat tepung yaitu tertinggi ada pada umur lebih dari tiga bulan (kumbang ; 0,47% dan 0,61 %), sedangkan umur dua bulan dan tiga bulan berbeda nyata (0,24% dan 0,36%-0,37%). Rataan kadar fosfor temyata tidak dipengaruhi oleh umur ulat tepung ataupun jenis pakan (0, 71 % ). Perbandingan kalsium dan fosfor berkisar 1: 1, 7 sampai 2,7. Rataan kadar kalsium dan fosfor dari ulat tepung ini temyata lebih tinggi dari bahan pangan hasil ternak yang lain seperti daging, susu dan telur, sehingga dapat dijadikan sumber mineral.id
dc.language.isoidid
dc.publisherBogor Agricultural University (IPB)id
dc.subject.ddcLarva Kumbangid
dc.titleAir, Abu, Kalsium, Fosfor dan Rasio Kalsium-Fosfor pada Larva dan Kumbang Tenebrio molitor Lid
dc.typeUndergraduate Thesisid
dc.subject.keywordulat tepungid
dc.subject.keywordlarvaid
dc.subject.keywordkumbangid
dc.subject.keywordTenebrio molitor L.id
dc.subject.keywordkalsiurnid
dc.subject.keywordfosfor, pollardid
dc.subject.keywordonggokid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record