dc.description.abstract | Ulat tepung merupakan fase larva dari kumbang Tenebrio molitor L. Rasio
kalsium dan fosfor dalam ulat tepung adalah 1:7. Kandungan fosfor yang cukup
tinggi ini merupakan peluang bagi ulat tepung untuk dimanfaatkan sebagai sumber
fosfor bagi manusia maupun hewan selain dari susu, telur dan biji-bijian. Ulat tepung
dalam pertumbuhannya biasa diberi pakan yang sekaligus juga berfungsi sebagai
media hidupnya.
Pollard atau dedak gandum adalah bagian dari biji gandum antara kulit dan bagian dalam yang putih serta mempunyai kandungan protein yang cukup tinggi. Onggok merupakan hasil sampingan industri tapioka yang berbentuk padat dengan
kandungan BETN yang tinggi. Onggok sangat berlimpah di Indonesia sehingga
mudah didapat dan murah.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan kandungan air, abu,
kalsium dan fosfor dalam tubuh larva (ulat tepung) dan kumbang Tenebrio molitor L.
yang dipelihara pada pakan yang berbeda. Rancangan percobaan yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap dalam percobaan Faktorial 2x3. Faktor pertama (A) adalah umur ulat tepung (umur dua bulan, tiga bulan dan lebih dari tiga bulan) dan faktor kedua (B) adalah jenis pakan (pakan campuran 25% konsentrat dan 75% po/lard atau onggok). Ulangan dilakukan tiga kali. Peubah yang diamati adalah kadar air, kadar abu, kandungan
kalsium dan fosfor dan perbandingan kalsiun1-fosfor dari larva ulat tepung dan
kumbang. Basil penelitian menunjukkan bahwa umur berinteraksi dengan jenis pakan
dalam mempengaruhi kadar air dan kadar abu. Rataan kadar air ulat umur dua bulan
tidak berbeda di keduajenis pakan (59,22%-60,45%). Pada umur tiga bulan kadar air
ulat meningkat dan kadar air ulat yang mendapat pakan campuran 25% konsentrat
dan 75% onggok (62,28%) lebih tinggi daripada yang mendapat pakan campuran
25% konsentrat dan 75% pol/ard (60,89%). Sebaliknya pada kun1bang kadar airnya
le bih rendah daripada larva.
Sama seperti kadar air, kadar abu tertinggi dicapai pada umur tiga bulan dan
terendah pada umur lebih dari tiga bulan (kumbang). Pada umur dua dan tiga bulan
kadar abu yang mendapat pakan campuran 25% konsentrat dan 75% onggok (1,20%-
1,57%) lebih rendah daripada yang mendapat pakan campuran 25% konsentrat dan
75% po/lard (1,68%-2,01 %). Kadar abu pada umur lebih dari tiga bulan (kumbang)
tidak berbeda pada kedua jenis pakan ( 1,51 %-1,53% ).
Rataan kadar kalsium serta perbandingan kalsium dan fosfor dipengaruhi oleh
umur ulat tepung yaitu tertinggi ada pada umur lebih dari tiga bulan (kumbang ;
0,47% dan 0,61 %), sedangkan umur dua bulan dan tiga bulan berbeda nyata (0,24%
dan 0,36%-0,37%). Rataan kadar fosfor temyata tidak dipengaruhi oleh umur ulat
tepung ataupun jenis pakan (0, 71 % ). Perbandingan kalsium dan fosfor berkisar 1: 1, 7
sampai 2,7. Rataan kadar kalsium dan fosfor dari ulat tepung ini temyata lebih tinggi
dari bahan pangan hasil ternak yang lain seperti daging, susu dan telur, sehingga
dapat dijadikan sumber mineral. | id |