Pendugaan upwelling di Perairan Laut Banda pada musim timur
View/ Open
Date
1998Author
Irawati, Nanik
Pariwono, John I.
Prartono, Tri
Hartoyo, Djoko
Metadata
Show full item recordAbstract
Sifat Perairan Indonesia sangat dipengaruhi oleh iklim Muson. Salah satu akibat yang ditimbulkan
oleh iklim Muson adalah angin Muson yang menyebabkan penaikan massa air (upwelling) di beberapa wilayah perairan.
Upwelling adalah proses penaikan massa air dari lapisan bawah ke permukaan. Peristiwa ini
merupakan salah satu mekanisme pemupukan perairan secara besar-besaran yang berlangsung secara alami, sebab gerakan naik ini membawa serta air dengan suhu rendah, salinitas tinggi, kandungan oksigen terlarut rendah dan kandungan zat hara tinggi ke permukaan.
Perairan Laut Banda dipengaruhi oleh Samudera Hindia, Samudera Pasifik dan Laut Cina Selatan.
Berdasarkan sirkulasi massa air permukaan dan pola angin yang bertiup memungkinkan untuk terjadinya penaikan massa air (upwelling) di perairan ini. Upwelling di perairan Laut Banda terjadi pada musim timur yang dicirikan dengan menurunnya suhu, meningkatnya nilai salinitas, meningkatnya kandungan zat hara serta menurunnya kandungan oksigen terlarut dibandingkan daerah-daerah sekitarnya. Tujuan penelitian ini adalah mempelajari karakteristik fisika dan kimia perairan untuk menduga terjadinya upwelling di perairan Laut Banda dan untuk mengetahui apakah upwelling selalu terjadi setiap tahun di Laut Banda berdasarkan perbandingan data beberapa tahun berturut-turut.
Penelitian dilakukan mulai 1 April 1998 sampai 17 Mei 1998, meliputi pengolahan dan analisa data.
Penelitian dilakukan di lnstitut Pertanian Begor dan mengambil lokasi di perairan Laut Banda pada
4°LS-8°LS dan 126°BT -131°BT.
Data yang digunakan berupa data sekunder yang diperoleh dari NODC (National Ocenographic Data
Center). Data untuk pendugaan penaikan massa air di Laut Banda dipilah berdasarkan : berada pada posisi 4°LS - s0LS dan 126°BT - 131°BT, data diambil mulai bulan Juli - November, serta memiliki parameter kedalaman, suhu, salinitas, oksigen terlarut, fosfat dan silikat.
Data yang telah dipilah dibagi ke dalam tiga kelompok berdasarkan nilai profil suhu permukaan .
Kelompok 1 merupakan data bulan Juli - November dimana profil suhu permukaan untuk masing-masing bulan < 27°C dan diasumsikan terjadi upwelling. Kelompok 2 merupakan data bulan Juli - November dimana profil suhu permukaan untuk masing-masing bulan ≥ 27°C dan diasumsikan tidak terjadi upwelling. Kelompok 3 merupakan data bulan Agustus - Oktober empat tahun berturut-turut yang mewakili musim timur saat terjadinya upwelling.
Pendugaan penaikan massa air dianalisis berdasarkan grafik dan kontur dari masing-masing parameter.
Berdasarkan data NODC tahun 1928 - 1985 , ternyata profil suhu permukaan rata-rata dapat
dikelompokkan dalam dua kelompok, yaitu kelompok profil suhu permukaan rata-rata tinggi (≥: 27 °C) dan kelompok profil suhu pemukaan rata-rata rendah (< 27 °C). Perbedaan ini terutama terjadi pada buIan Agustus - Oktober. Hal ini tidak terjadi pada bulan-bulan lainnya seperti bulan Juli dan
November dimana profil suhu permukaan rata-rata relatif tinggi (≥ 27 °C).
