Selektivitas pukat cincin (Purse Seine) hubungan mesh size pukat cincin dengan ukuran ikan tembang yang dominan tertangkap di Perairan Utara Jawa: Studi kasus di Eretan Wetan Indramayu
Abstract
Pukat cincin merupakan alat tangkap yang efektif untuk menangkap ikan-ikan pelagis. Selama ini
pukat cincin dirancang cenderung berdimensi besar dengan ukuran mata jaring relatif kecil sehingga
perkembangmmya perlu diwaspadai karena dapat membahayakan sumberdaya ikan pelagis.
Penelitian karakteristik biometriks spesies ikan pelagis kecil merupakan langkah awal dalam
perhitungan selektivitas alat tangkap yang hasilnya dapat digunakan untuk mendukung perancangan
percobaan penangkapan (experental fishing).
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ukuran mata jaring pukat cincin dengan menggunakan
formula Gyulbanamov, dengan memanfaatkan parameter parameter biometrik ikan yang dominan
tertangkap oleh jaring pukat cincin serta mengetahui panjang ikan optimal dengan ukuran mata jaring yang ditangkap oleh pukat cinein dengan ukuran mata jaring tersebut.
Parameter-parameter ikan diambil di TPI Eretan Wetan, Kecamatan Kandanghaur, Kabupaten
Indramayu, Propinsi Jawa Barat mulai bulan April sampai dengan bulan Mei 1998. Sedangkan data
pendukung diperoleh dari KUD Misaya Mina Eretan Wetan dan KCD Perikanan Kandang Haur. Data yang dikumpulkan berupa data primer dan data sekunder. Data primer yang diperoleh antara lain meliputi dimensi kapal dan tenaga penggerak serta dimensi alat tangkap. Data biometrik ilcan diperoleh dengan melakukan pengukuran sampel ikan hasil tangkapan dominan pukat cincin yang didaratkan di pusat pendaratan ilrnn. Data biometrik tersebut meliputi : panjang total (TL) dan cagak (FL), tinggi kepala (dh) dan keliling kepala (Gh), tinggi maksimum (dmaks) dan keliling maksimum Gmaks), tinggi mata (de) jarak antara mata dan tutup insang (le).
