Pemetaan Tingkat Kerentanan Pantai Terhadap Bencana Tsunami di Pantai Selatan Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah
Date
2023Author
Malahayati, Novira Dwi
Siregar, Vincentius P.
Agus, Syamsul Bahri
Metadata
Show full item recordAbstract
Wilayah pantai selatan Kabupaten Cilacap termasuk salah satu wilayah yang mempunyai probabilitas yang tinggi dipengaruhi bencana gempa bumi dan tsunami. Hal ini disebabkan posisi wilayah Kabupaten Cilacap yang sangat dekat dengan pertemuan Lempeng Indo-Australia dan Lempeng Eurasia. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi, memetakan dan menganalisis penyebaran tingkat kerentanan tsunami di wilayah pantai selatan Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah. Peta kerentanan tsunami dibuat menggunakan Sistem Informasi Geografis (SIG) dengan metode tumpang susun (overlay) dengan lima parameter, yaitu elevasi daratan, kemiringan lahan, jarak dari garis pantai, jarak dari sungai, dan penggunaan lahan. Penelitian dibagi menjadi dua tahap yaitu tahap pengumpulan serta pengolahan data dan tahap survei lapang yang dilakukan di 4 kecamatan yaitu Kecamatan Cilacap Selatan, Kecamatan Cilacap Utara, Kecamatan Kesugihan dan Kecamatan Adipala. Klasifikasi tingkat kerentanan tsunami dibagi menjadi lima kelas yaitu sangat rendah dengan luas wilayah sebesar 268 ha (0,25%), rendah dengan luas wilayah sebesar 18.708,94 ha (17,16%), sedang dengan luas wilayah sebesar 54.510,29 ha (50%), tinggi dengan memiliki luas wilayah sebesar 33.711,67 ha (30,92%) dan sangat tinggi dengan luas wilayah sebesar 1.815,90 ha (1,67%). The southern coastal area of Cilacap Regency is one of the areas that has a high probability of being affected by earthquakes and tsunamis. This is due to the position of the Cilacap Regency area which is very close to the meeting of the IndoAustralian Plate and the Eurasian Plate. This study aims to identify, map and analyze the distribution of tsunami vulnerability levels in the southern coastal area of Cilacap Regency, Central Java. The tsunami vulnerability map was created using the Geographic Information System (GIS) with the overlay method using five parameters, namely land elevation, land slope, distance from the coastline, distance from the river, and land use. The research was divided into two stages, namely the data collection and processing stage and the field survey stage carried out in 4 subdistricts, including the Sub-District of South Cilacap, North Cilacap, and Adipala. The classification of tsunami vulnerability level is divided into five classes: very low with an area of 268 ha (0,25%), low with an area of 18.708,94 ha (17,16%), medium with an area of 54.510,29 ha (50%), high with an area of 33.711,67 ha (30,92%) and very high with an area of 1.815,90 ha (1,67%).
