Konsumsi Pangan & Status Gizi Balita
View/ Open
Date
2023Author
Khomsan, Ali
Riyadi, Hadi
Firdaus, Desiana
Ashari, Chica Riska
Metadata
Show full item recordAbstract
Pertumbuhan anak dipengaruhi oleh faktor makanan (gizi) dan genetik. Sampai
usia enam bulan, seorang anak bisa tumbuh dan berkembang hanya dengan
mengandalkan ASI dari ibunya. Itulah sebabnya ASI dapat dikatakan sebagai
makanan terlengkap di dunia. Setelah melewati usia enam bulan, anak harus
mendapatkan makanan lain yang disebut MP-ASI (Makanan Pendamping ASI).
ASI sendiri tetap harus diberikan sampai anak berusia dua tahun.
Konsep ASI eksklusif yakni memberikan ASI saja sampai anak berumur enam
bulan memerlukan komitmen yang tinggi dari para ibu. Kesibukan karir menjadi
penghambat utama bagi seorang ibu untuk menyusui anaknya dengan sempurna.
Di samping itu, ada pula ibu-ibu yang tidak bisa menyusui anaknya karena
berbagai alasan seperti puting tidak keluar, produksi ASI kurang dll.
Bayi sampai dengan usia 6 bulan umumnya memiliki pertumbuhan berat badan
sesuai kurva standar. Perlambatan pertumbuhan kemudian mulai terjadi pada
periode usia 6–24 bulan. Penyebabnya tak lain adalah pola makan yang semakin
tidak memenuhi syarat gizi dan kesehatan. Pada usia 0–6 bulan ASI masih
menjadi andalan sebagai makanan bayi dan oleh karena itu bayi di usia tersebut
umumnya masih bertumbuh secara optimal. Konsumsi makanan yang buruk
menyebabkan pertumbuhan anak-anak usia 6–24 bulan tidak bisa lagi mengikuti
pola pertumbuhan yang seharusnya.
Harapan orang tua untuk mempunyai anak yang gemuk dan montok adalah
keliru. Lebih tepat kalau kita berharap agar anak-anak tumbuh sehat dan cerdas.
Problem kegemukan di usia anak-anak dapat terbawa hingga dewasa. Pada
individu dewasa kegemukan adalah faktor risiko munculnya berbagai penyakit
degeneratif seperti hipertensi, diabetes, dan penyakit jantung koroner. ...